Masuk NU, Ini 5 Poin Baiat Ustaz Hanan Attaki

Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki

 

MEDAN, kaldera.id – Ustaz Hanan Attaki bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Ustaz Hanan Attaki pun berbaiat kepada NU dengan diawali membaca syahadat.

Dikutip dari situs NU Jatim, Jumat (12/5/2023), pembaiatan dilakukan di sela acara halalbihalal 1444 H Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek di Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (11/5).

“Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu melahirkan saya. Karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan 2 kali, pertama jasadnya oleh orang tua biologisnya, kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” kata Hanan Attaki.

Hanan Attaki berbaiat kepada NU dibimbing Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Berikut 5 poin baiat Ustaz Hanan Attaki kepada NU yang diawali syahadat:

Bismillahirrahmanirrahim …

Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah. Radhitu billaha rabbah, wa bil islami dina, wa bi muhammadin nabiyya wa rasula.

1. Saya Ustadz Hanan Attaki, menyatakan demi Allah benar-benar Muslim, Mukmin, dhohiron wa bathinan.

2. Saya Ustad Hanan Attaki, menyatakan berbaiat, bersumpah, mengikuti ajaran akidah ulama, habaib, kiai dari kalangan Ahlussunnah wal Jamaah.

3. Saya Ustadz Hanan Attaki bersumpah, berbaiat, demi Allah benar-benar masuk dan mengikuti jamiyah, jamaah dan ajaran Nahdlatul Ulama yang dita’sis oleh Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahad Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dhohiron wa bathinan, wa radhitu bidzalika.

4. Saya Ustadz Hanan Attaki, menyatakan benar-benar dhohiron wa bathinan menerima sistem bernegara, berbangsa, NKRI, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan bimbingan para ulama, para habaib dari Ahlussunnah wal Jamaah.

5. Selanjutnya, kami menyatakan siap mati membela Islam, siap mati membela Ahlussunnah wal Jamaah, siap mati membela dan memperjuangkan Nahdlatul Ulama, siap mati untuk NKRI.

La haula wala quwwata illa billahil aliyyil ‘adzim (det)