Kadin Sumut: Kita Harus Masuk 5 Besar Peringkat Investasi

0
328
Koordinator Wakil Ketua (WKU) Kadin Sumut Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Irfan Anwar mengharapkan agar semua stake holder bisa mendorong Sumatera Utara setidaknya masuk peringkat lima dalam peringkat investasi di Indonesia.
Koordinator Wakil Ketua (WKU) Kadin Sumut Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Irfan Anwar mengharapkan agar semua stake holder bisa mendorong Sumatera Utara setidaknya masuk peringkat lima dalam peringkat investasi di Indonesia.

 

MEDAN, kaldera.id – Koordinator Wakil Ketua (WKU) Kadin Sumut Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Irfan Anwar mengharapkan agar semua stake holder bisa mendorong Sumatera Utara setidaknya masuk peringkat lima dalam peringkat investasi di Indonesia.

Irfan Anwar mengungkapkan hal itu di hadapan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara, di Swiss Belinn Hotel Jl Gajah Mada, Senin (15/5/2023), saat rapat koordinasi dengan para wakil ketua serta komite tetap yang lain.

Di bawah koordinator ini juga ditunjuk para wakil ketua termasuk WKU Pengembangan Ekonomi Daerah Benny Indra Batubara, WKU Real Estate dan Perumahan Rakyat Andi Atmoko Panggabean, WKU Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Syamsuddin Waruwu, WKU Lingkungan Hidup dan Kehutanan Martono Anggusti, WKU Kelautan dan Perikanan Denny RJ Bahroeny, WKU Perhotelan dan Restaurant Deny S. Wardhana, WKU Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Solahuddin Nasution, WKU Investasi Syahrul Akbar, WKU Hubungan Internasional Indra Halim. Dan di bawah mereka masih ada komite tetap.

Irfan Anwar mengatakan rapat koordinasi ini tentu saja fokus membahas semua bidang tugas yang sudah ditetapkan. “Termasuk investasi, real estate, perumahan rakyat, hotel restoran, lingkungan hidup, dan lainnya,” kata dia.

Hanya saja memang perlu perhatian untuk investasi karena Sumut terlempar dari lima besar daerah tujuan utama investasi di Indonesia baik itu untuk penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri, katanya.

Menurut Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara, dari data yang dikeluarkan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal peringkat selama ini daerah tujuan investasi utama itu didominasi Pulau Jawa. Terutama Jawa Barat, katanya.

“Tapi untuk 2022 dan 2023 Provinsi Sulawesi Tengah menyodok ke peringkat satu untuk investasi modal asing. Kemudian Riau sebagai provinsi tetangga kita ada lima besar. Selebihnya ada DKI Jakarta dan Banten.

“Saya kira ini perlu perhatian kita bersama. Bagaimana agar Kadin turut berperan menaikkan peringkat investasi Sumut. Mereka yang datang, baik itu pengusaha lokal maupun asing mau menanamkan modalnya di sini,” kata Firsal.

Irfan Anwar menimpali sebenarnya untuk Sumatera saja pun daerah tujuan investasi itu masih didominasi Batam serta Kepulauan Riau. “Padahal harusnya kan daerah kita ini salah satu komoditas andalannya adalah sawit. Di 2024 kita jangan ketinggalan lagi. Apa kendala investor harus sama-sama kita selesaikan. Saya optimis kita bisa memajukan Sumut. Tentu juga dengan memajukan perusahaan kita masing-masing,” kata Irfan Anwar.

Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara mengamini penjelasan Irfan. “Sumut ini memang tidak masuk lima besar tujuan investasi favorit. Maka kawan-kawan yang ada di Kadin Sumut yang membidangi ini harus berkoordinasi dan sama-sama kita tanyakan kepada pemerintah daerah. Mau kemana arah investasi kita ini dibawa. Jangankan investasi dari luar, kadang investor lokal yang ada di sini pun ada perasaan tidak nyaman. Lalu kemudian mereka pilih pindah ke provinsi tetangga.”

“Jadi kita dari Kadin ini pun perlu memberi masukan apa yang bisa dilakukan semua pihak untuk meningkatkan investasi ini. Tentu pemerintah kabupaten dan kota pun harus melek dan tahu apa yang dibutuhkan investor. Semua daerah bersaing mencari investasi. Berharap yang dari luar masuk ke kita. Ini harus kita perhatikan teman-teman agar fokus dalam peningkatan investasi,” kata Firsal Mutyara.

Selain membahas investasi, rapat koordinasi itu juga mengulas beberapa hal yang berhubungan. Termasuk soal lingkungan, penyaluran bantuan kepada masyarakat kurang mampu serta isu lingkungan lainnya.

Di bidang ini pula dibahas tentang real estate dan perumahan rakyat serta jasa konstruksi. Di bagian ini, Ketua Kadin Sumut mengarahkan agar WKU yang ada di bidang ini menyiapkan susunan dan rencana yang akan dilakukan. “Karena kita tahu sendiri backlog perumahan untuk Sumut saya kira masih cukup besar angkanya. Begitupun di bawah Kadin, harusnya organisasi yang membidangi perumahan bisa bersinergi. Tidak rebut-rebutan. Biar Kadin yang membagi kira-kira setiap asosiasi dapat berapa. Jangan dengan praktik selama ini,” ungkapnya.

Kemudian, dia mengingatkan kepada semua bidang jika ada hal yang berhubungan dengan hukum misal pengusaha konstruksi yang dipanggil oleh aparat atau kelak ada soal perizinan yang dipersoalkan agar berkoordinasi dengan Kadin Sumut. “Karena saya dengar ini mulai banyak kawan-kawan kita pengusaha yang berurusan dengan hukum soal perizinan dan lain-lain,” tuturnya.