MEDAN, kaldera.id – Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumatra Utara menargetkan meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh Sumut. Target tersebut diharapkan tercapai dari sektor putri.
Ketua Umum Pengprov FOPI Sumut, Dr dr Hj Liliana Puspa Sari SPd MKes mengatakan saat ini FOPI Sumut melakukan Pelatda terhadap 8 putra dan 8 putri. Latihan teknik digelar di Lapangan Kampus STOK Bina Guna juga Kampus Unimed untuk latihan fisik.
“Target kita di PON 2024 yang digelar di Aceh 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu,” ungkap Liliana didampingi Kabid Binpres Edward Keliat dan Komisi IT Andarias Ginting di Posko Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut, Kantor Dispora Sumut, Rabu (12/7).
Wanita yang akrab disapa Lili itu menyebutkan saat ini 18 atlet petanque Sumut menjalani Pelatda. Atlet putra yakni Rudi Irwanto, Erry Havosan Nababan, Fa’id Aqdas Tamimi, M Khairul Irwanto, Dimas Arif Hidayat, Rasya Althof Sembiring, Andriadi Puta Simanjuntak dan Muhammad Dia.
Sedangkan atlet putri Rohana Saprida Purba, Ayu Mutiara Sari, Nur Akma Aisyah, Finalia Sinulingga, Cintami Rahmadani Jambak, Yuyun Danaty Manulang, Nosanta Yevi br Ginting dan Trinalia Silalahi. Mereka dilatih Dr Ibrahim Sembiring, SPd, MOr, Edward Keliat dan Andarias Ginting.
Cabor petanque yang akan digelar di Aceh mempertandingkan 13 nomor, yakni shooting man – woman, single man – woman, double man – woman, triple man – woman, beregu man, woman serta nomor campuran yang terdiri atas double, triple 2 putra – 1 putri dan triple 1 putra – 2 putri.
Lili menuturkan, persaingan petanque di PON nanti sulit diprediksi, mengingat perkembangan semua provinsi merata. Namun, menilik hasil Kejurnas Petanque Master Series Piala Rektor Unesa Surabaya 2023, Jatim dan Bali mendominasi.
Begitu juga Aceh patut diwaspadai, meski hasil Kejurnas Petanque Master Series Piala Rektor Unesa Surabaya 2023 tak mengembirakan. Hal ini mengingat Aceh sebagai tuan rumah cabor petanque PON 2024. Pada Kejurnas Petanque 2023, Sumut yang turut andil dan terhenti di babak semifinal.
“Persaingan petanque sekarang ini sudah merata dan kami melihatnya berbeda-beda dengan tiap-tiap provinsi. Persaingan utama itu Jatim, Aceh dan Bali,” jelas Lili yang juga Ketua BAPOMI Sumut.
Lili mengungkapkan, tantangan yang dihadapi pihaknya, uji tanding bagi atlet untuk mengukur hasil latihan dan kemampuan. Pihaknya telah mempersiapkan try out bagi atlet ke luar negeri untuk menakar kemampuan atlet petanque Sumut.
“Kita sudah ajukan ke KONI Sumut, tahun depan kita rencanakan training camp atlet. Kita rencanakan di Thailand atau Malaysia. Mudah-mudahan ini diterima (KONI Sumut) agar kita bisa mengasah kemampuan atlet,” harap Lili.
Edward menyebutkan pihaknya tidak ada mengalami kendala selama menjalani Pelatda. Mengingat dukungan dari Kampus STOK Bina Guna atas penginapan, konsumsi bagi atlet serta lapangan latihan.
“Kendala yang kami hadapi uji tanding bagi atlet saja. Karena uji tanding level di Sumut ini susah, Jadi atlet kesulitan menguji kemampuan,” katanya.
Komisi IT Andarias Ginting menambahkan, pelatih tengah mengenjot fisik atlet, terutama putri yang menjadi fokus. Katanya, petanque ini olahraga yang membutuhkan konsentrasi karena olahraga akurasi yang mengharuskan kondisi atlet maksimal.
“Kondisi fisik atlet putri masih kurang, ini akan kami genjot. Terutama komponen kebugaran jasmani. Ini untuk mendukung konsentrasi atlet saat bertanding. Setelah kita lakukan pembinaan fisik, di tes Juni terjadi peningkatan yang signifikan,” pungkasnya. (waspada)