Site icon Kaldera.id

Alat jadi Kendala, PSAWI Optimis Tatap PON 2024

Terkendala Peralatan, Pengprov PSAWI Sumut Tetap Optimis di PON 2024. Walaupun dengan peralatan yang kurang memadai, Pengurus Provinsi Persatuan Ski Air dan Wake Board Indonesia (PSAWI) Sumut tetap optimis menghadapi PON 2024 mendatang. Target 3 medali emas pun dibidik.

Terkendala Peralatan, Pengprov PSAWI Sumut Tetap Optimis di PON 2024. Walaupun dengan peralatan yang kurang memadai, Pengurus Provinsi Persatuan Ski Air dan Wake Board Indonesia (PSAWI) Sumut tetap optimis menghadapi PON 2024 mendatang. Target 3 medali emas pun dibidik.

 

MEDAN, kaldera.id – Terkendala Peralatan, Pengprov PSAWI Sumut Tetap Optimis di PON 2024.

Walaupun dengan peralatan yang kurang memadai, Pengurus Provinsi Persatuan Ski Air dan Wake Board Indonesia (PSAWI) Sumut tetap optimis menghadapi PON 2024 mendatang. Target 3 medali emas pun dibidik.

Ketua Pengprov PSAWI Sumut M.Husaini Almubayyin menjelaskan, pihaknya saat ini memiliki 11 atlet Pelatda yaitu 6 dari Nias Selatan, 1 Toba, 2 Medan dan 1 dari Prapat.

“PSAWI Sumut pada PON 2024 diberikan kuota 20 orang. Karena itu, masih diperlukan 9 orang atlet lagi,”
saat menggelar jumpa pers di POSKO Publikasi PON XXI Aceh Sumut di Kantor Dispora Sumut, 21/7/2023).

Disebutkannya, untuk di PON 2024 nanti, ada15 nomor yang dipertandingkan yaitu
Ski jumping putra, Ski junping putri
Ski trik putra Ski trik putri, Ski slalom putra, Ski slalom putri, Ski slalom beregu, Ski overall putra, Ski overall putri, Ski beregu, Wakeboard putra, Wakeboard putri, Wakesurf putra Wakesurf putri dan Wakesurf beregu.

Saat ini, untuk Pengcab di Sumut, lanjutnya baru ada dua yang sudah dibentuk yaitu Nias Selatan dan Langkat. Rencananya menyusul Toba dan Samosir.
Optimis meraih 3 emas, menurut Husaini melihat dari hasil babak kualifikasi di Danau Toba lalu, kita berada di posisi dua dengan meraih 3 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dengan hasil itu, kita sejajar dengan DKI Jakarta dan Jawa Timur yang banyak memperoleh medali karena jumlah atlet mereka banyak.

Juga berdasarkan hasil Open Championship di Putra Jaya Malaysia 15 – 16 Juli lalu, 2 atlet dari Medan dan Nias Selatan meraih tempat kedua di nomor
Wakeboard dan Wakesurf. Apalahi pesaingnya dari Thailand, Malaysia dan Singapura.

“Wakeboard baru ini di Sumut, selama ini di Kejurnas Kejurnas dan dari tiap Kejurnas kita mendapat yang pertama. Pesaing kita juga baru belajar, atlet kita sudah terbiasa bermain selancar di ombak seperti di Sorake. 6 atlet dari Sorake kita ambil karena sudah terbiasa dan tinggal di motivasi. Ini sudah kita buktikan pada open Championshop di Malaysia,” katanya.

Namun, baik Husaini dan Emir mengakui masih mengalami kendala di peralatan terutama di boat penarik. “Kita sudah ajukan spek yang dibutuhkan untuk pertandingan tapi belum dipenuhi. Peralatan kita belum memadai, tapi kita sudah buktikan meraih medali,” ujar keduanya.

Emir menambahkan, target 3 emas itu realistis. Mereka juga sudah mengajukan penambahan atlet dan dengan adanya penambahan atlet serta peralatan yang memadai, raihan medali juga bisa bertambah.

“Alat yang sangat krusial yaitu boat penarik, yang sudah tidak laik jalan,” katanya.

Sementara mengenai wasit, lanjut Husaini, lisensinya langsung dari internasional (WWF) bukan dari nasional.

Wasping M.Zein menilai atlet sudah berjalan dengan baik. Kita mensuport khususnya bidang peralatan dan mudah mudahan bisa dibantu Dispora dan KONI.

“KONI Sumut tetap mendukung semua olahraga yang akan bertanding sehingga di PON 2024 bisa buktikan meraih target,” ujarnya menambahkan sudah memantau latihan di Sorake dan Danau Toba.

“Kita ikuti 15 nomor yang dipertandingkan, kita perlu peralatan dan penambahan 9 kuota atlet. Sebelum Desember ini harus cukup kuotanya dan saya yakin bisa bersaing,” ujar Husaini. (analisa)

Exit mobile version