Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Rabu, 12 Nov 2025
Malaysia Jadikan Sumut Role Model Budidaya Ikan Nila
Komisi 4 DPRD Medan Apresiasi Langkah Cepat Dishub Atasi Masalah Parkir Jalan Jawa–Irian
Pemprov Sumut Beberkan Jurus Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah
Sumut Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 dan U20 2025
Fraksi PKS Nilai Ranperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Belum Mendesak Diusulkan
Fraksi PKS Dukung Pembentukan Pansus PAD dan Penertiban Aset untuk Tingkatkan Kemandirian Fiskal Medan
Dewan Dukung Pemko Medan Revitalisasi 41 Puskesmas, Dorong Percepatan Status BLUD
Rico Waas Serahkan 8.533 SK PPPK Paruh Waktu Pemko Medan
Wali Kota Medan dan Kajari Belawan Bahas Penguatan Sinergi Penegakan Hukum dan Pelayanan Publik
Rico Waas Bahas Pembenahan Menyeluruh Sistem Pelayanan Kesehatan Bersama IKKESINDO Sumut
Malaysia Jadikan Sumut Role Model Budidaya Ikan Nila
Komisi 4 DPRD Medan Apresiasi Langkah Cepat Dishub Atasi Masalah Parkir Jalan Jawa–Irian
Pemprov Sumut Beberkan Jurus Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah
Sumut Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 dan U20 2025
Fraksi PKS Nilai Ranperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Belum Mendesak Diusulkan
Fraksi PKS Dukung Pembentukan Pansus PAD dan Penertiban Aset untuk Tingkatkan Kemandirian Fiskal Medan
Dewan Dukung Pemko Medan Revitalisasi 41 Puskesmas, Dorong Percepatan Status BLUD
Rico Waas Serahkan 8.533 SK PPPK Paruh Waktu Pemko Medan
Wali Kota Medan dan Kajari Belawan Bahas Penguatan Sinergi Penegakan Hukum dan Pelayanan Publik
Rico Waas Bahas Pembenahan Menyeluruh Sistem Pelayanan Kesehatan Bersama IKKESINDO Sumut
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 407
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Liverpool menjadi tim Inggris pertama yang mampu sapu bersih laga di fase grup Liga Champions. Juergen Klopp sangat bangga dengan The Reds.
Baca Juga
Rekor, Liverpool Klub Inggris Pertama Sapu Bersih Fase Grup UCL
08 Des 2021

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Hotel Danau Toba International Medan, Jalan Imam Bonjol, Medan
Baca Juga
Penutupan Hotel di Medan Berlanjut, 15 Berhenti Beroperasi
02 Apr 2020

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Dewan Sarankan PUD RPH dan Pembangunan Digabung ke Dinas Terkait
Satu Foto Seribu Arti
Dikeluhkan Warga, Komisi III Sarankan Pemilik Cafe Ambai Mediasi Dengan Warga
Gubsu Bantu Kecamatan Seperangkat Cuci Tangan
Arsenal Pulang, Ini 8 Tim di Perempat Final Liga Europa
Timsel KPID Sangkut di DPRD, Baskami: Ada Fraksi yang Menolak

Pos Terkait

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA) Taufik Wal Hidayat, yang juga pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, berhasil merail gelar Doktor Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Senin (27/2/2023) di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSU Jalan Williem Iskandar Medan Estate.
2 tahun  lalu
Farianda Apresiasi Taufik WH: Teliti Independensi Wartawan, Pengurus PWI Sumut Raih Doktor di UINSU
Tiga korban yang hilang saat longsor menerjang jalan lintas Subulussalam, Aceh dengan Pakpak Bharat, Sumatera Utara hingga kini belum ditemukan. Pencarian hari ketiga diperluas dengan menyisir sungai dari lokasi kejadian.
2 tahun  lalu
Tiga Korban Longsor di Subulussalam Aceh Belum Ditemukan
PD Al Washliyah Kota Medan meminta PDAM Tirtanadi Sumut bertanggungjawab atas keberadaan mobil tinja yang diparkirkan di lingkungan Sekolah Al Washliyah Jl. Mabar Medan.
2 tahun  lalu
Parkir Mobil Tinja Di Sekolah, Al Washliyah Minta PDAM Tirtanadi Tanggungjawab
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Kecamatan Medan Denai berunjuk rasa sambil membawa keranda mayat di depan Kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Jumat (11/2/2022).
3 tahun  lalu
Sambil Bawa Keranda, Warga Minta Walikota Copot Camat Medan Denai
Irwansyah
3 tahun  lalu
Sampaikan Bela Sungkawa, Fraksi PKS: Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Pelajaran Bagi Kota Medan
Bupati Langkat, Terbit Rencana PA didampingi Kadis Kominfo Langkat, Syahmadi (baju putih) saat melaunching aplikasi Langkat Siaga 112
4 tahun  lalu
Siaga 112 di Launching Bukati, Warga Bisa Akses 24 Jam Secara Gratis

Trending

01.
6 hari  lalu
HMI MPO Medan Ajak Masyarakat Tidak Terprovokasi, Jaga Situasi Kondusif dan Percayakan Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim
02.
5 hari  lalu
Bobby Nasution dan Luhut Matangkan Program 2026 untuk Perkuat Danau Toba
03.
6 hari  lalu
Gajah Sumatera di Ambang Kepunahan: Sang Penjaga Hutan yang Kian Terdesak
04.
6 hari  lalu
IKAHI Sumut Minta Publik Tak Berspekulasi Soal Kebakaran Rumah Hakim PN Medan
05.
5 hari  lalu
Bobby Nasution Dorong Evaluasi SAKIP Jadi Motor Good Governance di Sumut

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Pemprov Sumut Beberkan Jurus Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah
Sumut Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 dan U20 2025
Komisi 4 DPRD Medan Apresiasi Langkah Cepat Dishub Atasi Masalah Parkir Jalan Jawa–Irian
Malaysia Jadikan Sumut Role Model Budidaya Ikan Nila
Home Trending Cari Bagikan Lainnya