Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Jumat, 12 Des 2025
Pemko Medan dan Forkopimda Matangkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Pengamanan Nataru
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Pemprov Sumut Apresiasi Bantuan Rp300 Juta dari Kota Palu untuk Korban Bencana
Wagub Sumut Instruksikan OPD Jalankan Arahan Mendagri Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemprov Sumut Dukung Pembangunan Pipa Gas Riau–Sumut untuk Atasi Kelangkaan Energi
DPC Rabithah Alawiyah Medan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumut – Aceh
Pemprov Sumut Luncurkan Fast Track Young Preneur 2025 untuk Dorong 1.700 UMKM Naik Kelas
HIPANI Sumut Antar Bantuan Hingga Pelosok Bona Lumban
Rico Waas Buka Pasar Murah Jelang Natal dan Tahun Baru, Tegaskan Stok Bahan Pokok Tidak Boleh Kosong
Pemko Medan dan Forkopimda Matangkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Pengamanan Nataru
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Pemprov Sumut Apresiasi Bantuan Rp300 Juta dari Kota Palu untuk Korban Bencana
Wagub Sumut Instruksikan OPD Jalankan Arahan Mendagri Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemprov Sumut Dukung Pembangunan Pipa Gas Riau–Sumut untuk Atasi Kelangkaan Energi
DPC Rabithah Alawiyah Medan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumut – Aceh
Pemprov Sumut Luncurkan Fast Track Young Preneur 2025 untuk Dorong 1.700 UMKM Naik Kelas
HIPANI Sumut Antar Bantuan Hingga Pelosok Bona Lumban
Rico Waas Buka Pasar Murah Jelang Natal dan Tahun Baru, Tegaskan Stok Bahan Pokok Tidak Boleh Kosong
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 435
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Program Studi Ilmu Perpustakaan FIS UINSU berupaya memperbarui visi misi prodinya lewat proses workshop yang digelar di Aula Kampus IV UINSU, Senin (7/11/2022).
Baca Juga
Gelar Workshop Visi Misi, Prodi IP FIS UINSU Ingin Lulusan Berkualitas
11 Nov 2022

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Kobaran api melahap Gedung Hotel Madinah Al Munawarroh di kompleks Asrama Haji Medan, Rabu, 30 Juli 2025 siang.
Baca Juga
Bangunan di Asrama Haji Medan Terbakar
30 Jul 2025

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Menang 2-1, Milan Makin Hempaskan Roma di Klasemen Sementara
Permintaan Sumbangan Untuk Makan Satwa Tidak Punya Payung Hukum
Wapres: Banyak Yang Belum Paham Tentang Kebebasan Berekspresi di Ruang Publik
Gambar AMAN di Surat Suara Lebih Gelap, Timses Cek ke Lokasi Minta Diganti
Korban Rasisme, Moussa Striker Porto Tinggalkan Lapangan
Bobby Nasution Apresiasi PMII Sumut, Dorong Aspirasi Disampaikan Secara Bermartabat

Pos Terkait

Ketua IODI Sumut, Drg Tetty (dua dari kiri) berfoto bersama usai memberikan keterangan pers persiapan Dance Sport di PON 2024. Dance Sport pasang target tinggi sebagai juara umum.(kaldera/HO)
2 tahun  lalu
Dance Sport Sumut Pasang Target Juara Umum di PON 2024
Tokoh Disabilitas Kota Medan, Ahmad Faury saat bincang-bincang tentang konsep kolaborasi Bobby Nasution.
5 tahun  lalu
Konsep Kolaborasi Bobby Bisa Beri Porsi Lebih Besar kepada Difabel
Iswanda Ramli
5 bulan  lalu
Pemko Medan Diminta Siapkan Sekolah Rakyat
Aliansi Mahasiswa Anti Judi dan Mafia Tambang dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi besar ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
1 tahun  lalu
Aliansi Mahasiswa Anti Judi dan Mafia Tambang Bakal Demo Besar ke KPK
Alim Nur Nasution
2 tahun  lalu
Sekretaris Al Washliyah Sumut Jadi Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra
Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menangkap satu kapal nelayan karena diduga melanggar perizinan melaut. Kapal bersama 32 ABK diamankan di wilayah perairan Sibolga, Sumatera Utara.
1 tahun  lalu
Satu Kapal Nelayan Ditagkap di Wilayah Perairan Sibolga Karena Melanggar Izin Melaut

Trending

01.
6 hari  lalu
Gubernur Sumut Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Jebol
02.
2 hari  lalu
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
03.
6 hari  lalu
Kadin Indonesia Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
04.
4 hari  lalu
Golkar Sumut Bergerak Cepat, Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Kader Terdampak Banjir
05.
6 hari  lalu
Tutup Pelatihan Kepemimpinan, Pj Sekdaprov Sumut Tekankan Tiga Tugas Utama Pemimpin

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Wagub Sumut Instruksikan OPD Jalankan Arahan Mendagri Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemprov Sumut Apresiasi Bantuan Rp300 Juta dari Kota Palu untuk Korban Bencana
Pemprov Sumut Dukung Pembangunan Pipa Gas Riau–Sumut untuk Atasi Kelangkaan Energi
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Home Trending Cari Bagikan Lainnya