Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Rabu, 10 Des 2025
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, 18 Kabupaten/Kota Masih Belum Aman
Unit Usaha Syariah Bank Sumut Salurkan Laptop ke Sekolah Bintang Rabbani Lewat Program Cash Waqf Linked Deposit
HAKORDIA 2025: Hukuman Mati Ancam Koruptor Dana Bencana Alam, Kejari Madina Tekankan Pengawasan Transparan
TPS Seksama Overload, Wali Kota Perintahkan Penanganan Cepat
Rico Waas Temukan Penyempitan Sungai Batuan Pemicu Banjir
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, 18 Kabupaten/Kota Masih Belum Aman
Unit Usaha Syariah Bank Sumut Salurkan Laptop ke Sekolah Bintang Rabbani Lewat Program Cash Waqf Linked Deposit
HAKORDIA 2025: Hukuman Mati Ancam Koruptor Dana Bencana Alam, Kejari Madina Tekankan Pengawasan Transparan
TPS Seksama Overload, Wali Kota Perintahkan Penanganan Cepat
Rico Waas Temukan Penyempitan Sungai Batuan Pemicu Banjir
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 430
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Jemaah haji Indonesia terus berdatangan ke Kota Makkah Al-Mukarramah, baik dari Madinah maupun Jeddah. Sampai hari ini, tercatat ada 370 kelompok terbang (kloter) dengan 140.669 jemaah haji yang sudah tiba di Makkah.
Baca Juga
140.669 Jemaah Haji Sudah Tiba di Makkah, PPIH Akan Fokus Siapkan Skema Puncak Ibadah Haji
14 Jun 2023

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Walikota Medan, Bobby Afif Nasution mengajak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Medan berkolaborasi dalam menjalankan program-program Pemko Medan, termasuk pembangunan Islamic Center
Baca Juga
Bobby Ajak NU Kota Medan Kolaborasi Laksanakan Program Pemko Medan
21 Des 2021

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Pasca Diserang, Rektor UINSU Berlakukan Kuliah Daring 2 Hari
Musa Bangun Kukuhkan Prabu Sutra, Relawan Prabowo Jadi Presiden
Khawatir Covid-19 Menyebar ke Penjara, 30.000 Tahanan akan Dibebaskan Lebih Cepat
Sinergi Kuat Eksekutif dan Legislatif Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Langkat
Pancasila Rumah Besar Keberagaman Indonesia
Bobby Nasution Buka Porkot XIII, Momentum Persiapan Hadapi PON 2024

Pos Terkait

Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution meminta kepada pemprovsu agar melibatkan Pemko Medan dalam penanganan WNI yang tiba dari luar negeri.
4 tahun  lalu
Bobby Minta Dilibatkan Penanganan Karantina WNI
Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPD HKTI Sumut) dan Dewan Pengurus Daerah Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPD PTI Sumut)
4 tahun  lalu
Di Madina, HKTI Sumut Bantu Petani
Ilustrasi
2 tahun  lalu
Kelompok Cipayung Plus Sesalkan Aksi Kubur Foto Walikota Medan
Bakal Calon Ketua Persatuan Wartawan Unit Pemko Medan periode 2021-2023, Syaifullah Defaza bukanlah wajah baru di lingkungan wartawan Unit Pemko Medan.
3 tahun  lalu
Syaifullah Bukan Wajah Baru di Lingkungan Wartawan Unit Pemko Medan
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPUPR) telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan stadion baru di Sumatera Utara (Sumut).
2 tahun  lalu
Melalui HPN 2023, Pemerintah Pastikan Stadion Baru Berdiri di Sumut
Guru Besar UINSU Prof Dr Muzakkir memimpin Salat Ghaib untuk korban tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, bersama Gubsu, Forkopimda dan suporter sepakbola di Sumut.
3 tahun  lalu
Doa dari Forkopimda Sumut untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Trending

01.
4 hari  lalu
Gubernur Sumut Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Jebol
02.
6 hari  lalu
Rico Waas: Dana Rp 1,5 Triliun dari Bank Dunia Dikelola BWS, Bukan Pemko
03.
6 hari  lalu
Gubernur Sumut Bobby Nasution Sudah Keluarkan Instruksi Sigap Bencana Sejak September
04.
6 hari  lalu
Lewati Akses Terputus, Bupati Syah Afandin Temui Warga Terisolir di Pantai Cermin dan Pastikan Bantuan Merata
05.
6 hari  lalu
Pemerintah Berkolaborasi Percepat Pembukaan Akses Logistik Dampak Banjir dan Longsor

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
HAKORDIA 2025: Hukuman Mati Ancam Koruptor Dana Bencana Alam, Kejari Madina Tekankan Pengawasan Transparan
TPS Seksama Overload, Wali Kota Perintahkan Penanganan Cepat
Rico Waas Temukan Penyempitan Sungai Batuan Pemicu Banjir
Unit Usaha Syariah Bank Sumut Salurkan Laptop ke Sekolah Bintang Rabbani Lewat Program Cash Waqf Linked Deposit
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, 18 Kabupaten/Kota Masih Belum Aman
Home Trending Cari Bagikan Lainnya