Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Rabu, 10 Des 2025
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Wali Kota Medan dan DPRD Tandatangani Propemperda 2026, Tetapkan 10 Ranperda Prioritas
Pemko Medan Fokus Pemulihan Pascabencana dan Jemput Bola Bantu Warga Terdampak
Wali Kota Medan Tinjau MPP, Pastikan Pelayanan Publik Normal Pascabencana
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot, Kemendagri Siapkan Pemeriksaan Setelah Umrah Tanpa Izin Saat Bencana
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Wali Kota Medan dan DPRD Tandatangani Propemperda 2026, Tetapkan 10 Ranperda Prioritas
Pemko Medan Fokus Pemulihan Pascabencana dan Jemput Bola Bantu Warga Terdampak
Wali Kota Medan Tinjau MPP, Pastikan Pelayanan Publik Normal Pascabencana
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot, Kemendagri Siapkan Pemeriksaan Setelah Umrah Tanpa Izin Saat Bencana
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 428
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Baca Juga
Akhyar Penuhi Panggilan Ditreskrimsus, Ditanya soal MTQ 2019
12 Jun 2020

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Polri saat melakukan penerapan protokol kesehatan di salah satu mall di Kota Medan, Jum'at (24/7/2020).
Baca Juga
Penerapan Protokol Kesehatan Di Mall Dipantau
24 Jul 2020

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Makna upacara adat Sulang-sulang Pahompu dalam Suku Batak Toba
Brand Australia Ini Dihujat Usai Tampilkan Tulisan “Allah” Pada Busana Seksi Saat Adakan Fashion Show
Ilmu Komunikasi UINSU Santuni Yatim Piatu dan Cleaning Service
Bobby Nasution Jajal Sirkuit Multifungsi Sambil Praktekkan Safety Riding
DPRD Medan Ingatkan Direksi Baru PUD Harus Mampu Dongkrak PAD dan Benahi Kinerja
Peringati Hari Mangrove Sedunia, Yakopi Gelar Kegiatan di Berbagai Daerah

Pos Terkait

Pemkab Asahan, melalui Satpol PP melakukan penyemprotan desinfektan disejumlah jalan dan beberapa titik lokasi yang menjadi objek kerumunan massa.
5 tahun  lalu
Pusat Pelayanan Di Asahan Disemprot Disinfektan
1 minggu  lalu
POGI Sumut Gerak Cepat Tanggap Situasi Bencana
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang juga Koordinator Kopertais Wilayah IX, Prof Dr Syahrin Harahap, MA, mengingatkan agar kualitas perguruan tinggi keagamaan swasta (PTKS) ditingkatkan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah.
4 tahun  lalu
Rektor UINSU Dorong PTKIS dan Pemda Kolaborasi
Walikota Medan, Bobby Nasution menemukan sendimen drainase yang masih tinggi saat memantau banjir yang melanda Kota Medan, Senin dini hari (28/2/2022).
3 tahun  lalu
Pantau Banjir, Bobby Temukan Sendimen Drainase Masih Tinggi
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin menerima PT Daun Agro di Kantor Bupati Langkat, Stabat, Rabu (16/2/2022). Pertemuan ini untuk menjalin kerjasama di bidang pertanian, khusus jagung dan padi.
3 tahun  lalu
Pemkab Langkat Bakal MoU Dengan Daun Agro Sejahterakan Petani
O Giroud saat berusaha melewati pemain Inter
3 tahun  lalu
R Leao dan Giroud Bantu Rossoneri Menangi Derby Milan

Trending

01.
3 hari  lalu
Gubernur Sumut Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Jebol
02.
5 hari  lalu
Rico Waas: Dana Rp 1,5 Triliun dari Bank Dunia Dikelola BWS, Bukan Pemko
03.
6 hari  lalu
Kondisi Pengungsi Aceh Tamiang di SMAN Patra Nusa, Bantuan Belum Datang dan Kelaparan
04.
6 hari  lalu
Pemko Medan Tegaskan Dana Bank Dunia Rp1,5 Triliun Tetap Digunakan, Pembebasan Lahan Sedang Berjalan
05.
6 hari  lalu
Pemprov Sumut Tegaskan Penyaluran Bantuan Melalui Udara Sesuai SOP

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Home Trending Cari Bagikan Lainnya