Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Senin, 08 Des 2025
Golkar Sumut Bergerak Cepat, Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Kader Terdampak Banjir
Komisi 1 Ingatkan Pemko Medan Permudah Pengurusan Administrasi Kependudukan bagi Warga Korban Banjir
Sampah Menumpuk di Dekat Gedung Sekolah, Dewan Minta Pemko Segera Cari TPS
Bank Sumut Gelar Perayaan Natal, Tekankan Etos Kerja dan Empati Sosial
Ke depan Pemko Medan Diminta Siapkan Area Khusus untuk Posko Pengungsian Banjir
Komisi 2 Minta Dinkes Medan Data Pasien Terdampak Banjir dan Layanan RS Tetap Maksimal
Pertamina Diminta Jamin Kelancaran Distribusi Energi Jelang Nataru
Gubernur Bobby Terima Bantuan dari Stafsus Presiden Senilai 5 Miliar
Biar Penanganan Bencana Optimal, Dewan Minta Pemko Tambah Personel BPBD
Pemprov Sumut Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Sindikat Narkotika
Golkar Sumut Bergerak Cepat, Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Kader Terdampak Banjir
Komisi 1 Ingatkan Pemko Medan Permudah Pengurusan Administrasi Kependudukan bagi Warga Korban Banjir
Sampah Menumpuk di Dekat Gedung Sekolah, Dewan Minta Pemko Segera Cari TPS
Bank Sumut Gelar Perayaan Natal, Tekankan Etos Kerja dan Empati Sosial
Ke depan Pemko Medan Diminta Siapkan Area Khusus untuk Posko Pengungsian Banjir
Komisi 2 Minta Dinkes Medan Data Pasien Terdampak Banjir dan Layanan RS Tetap Maksimal
Pertamina Diminta Jamin Kelancaran Distribusi Energi Jelang Nataru
Gubernur Bobby Terima Bantuan dari Stafsus Presiden Senilai 5 Miliar
Biar Penanganan Bencana Optimal, Dewan Minta Pemko Tambah Personel BPBD
Pemprov Sumut Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Sindikat Narkotika
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 423
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Walikota Medan, Bobby Afif Nasution dan jajarannya membuka pasar murah menyambut Deepavali.
Baca Juga
Sambut Deepavali, Walikota Buka Pasar Murah di Lapangan Baronet
18 Okt 2022

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

DPD Gerindra Sumut menggelar syukuran kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden yang dihelat 14 Februari 2024.
Baca Juga
Gerindra Syukuran Sekaligus Buka Puasa Bersama
01 Apr 2024

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Relawan Kembali Laporkan Akun Medsos Penghina Gubernur Sumut ke Poldasu
Bank Sumut Berbagi Salurkan 400 Paket Bantuan Jelang Idul Fitri 2023
Gus Irawan Tanya Calon Deputi Gubernur BI Soal Redenominasi
Warga Humbahas Antusias Sambut Kedatangan Wapres Gibran dan Gubernur Bobby
Kesetaraan Gender Menjadi Program Prioritas Pemko Medan, Bahkan Sudah Dirancang Secara Masif
Kalahkan Juventus, Roma Masuk 4 Besar Klasemen Sementara

Pos Terkait

Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf, Parlindungan Hutagalung mengungkapkan, terkait pengamanan natal dan tahun baru (nataru) tidak ada penyekatan.
3 tahun  lalu
Jelang Nataru, Bupati Langkat Disarankan Siapkan Jalur Evakuasi
Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu
3 tahun  lalu
Gus Irawan Apresiasi Perbankan Jawa Barat
4 tahun  lalu
Napak Tilas dan Berbagi, KNPI Sumut Safari Ramadhan ke 12 Kab/kota
Abang Tukang Bakso Dapat Tawaran Pinjaman Rp10 Juta dari Pemerintah
5 tahun  lalu
Abang Tukang Bakso Dapat Tawaran Pinjaman Rp10 Juta dari Pemerintah
Menhub Budi Karya Sumadi saat berbicara di Stasiun Besar KA Medan, Sabtu (4/1/2020). (kaldera/hmsmdn)
5 tahun  lalu
Pengaktifan Jalur KA Medan – Deli Tua – Pancur Batu masih Dipelajari
T Milwan: Bobby Nasution Sosok Pemersatu, Mampu Jalankan Pemerintahan Kolaboratif
5 tahun  lalu
T Milwan: Bobby Nasution Sosok Pemersatu, Mampu Jalankan Pemerintahan Kolaboratif

Trending

01.
5 hari  lalu
POGI Sumut Gerak Cepat Tanggap Situasi Bencana
02.
6 hari  lalu
Pemko Medan Gelar Rapat Darurat Pasca Banjir, Wali Kota Siagakan Mitigasi Cuaca Buruk 1–9 Desember
03.
6 hari  lalu
Pemerintah Diminta Fokus Ketersediaan Air Bersih, Listrik dan BBM Pasca Banjir
04.
6 hari  lalu
Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Sumut Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik
05.
6 hari  lalu
Dewan Desak Pemko Sediakan Perahu Karet di Kecamatan Rawan Banjir

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Golkar Sumut Bergerak Cepat, Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Kader Terdampak Banjir
Bank Sumut Gelar Perayaan Natal, Tekankan Etos Kerja dan Empati Sosial
Pertamina Diminta Jamin Kelancaran Distribusi Energi Jelang Nataru
Komisi 2 Minta Dinkes Medan Data Pasien Terdampak Banjir dan Layanan RS Tetap Maksimal
Sampah Menumpuk di Dekat Gedung Sekolah, Dewan Minta Pemko Segera Cari TPS
Home Trending Cari Bagikan Lainnya