Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Kamis, 18 Des 2025
Diduga Korupsi Dana PSR Rp1,99 Miliar, Kejari Madina Tahan Ketua Poktan
Dirut Pertamina EP Tinjau Pemulihan di Rantau Field Aceh Tamiang
Nataru di Tengah Status Bencana, Wagub Sumut Minta Semua Pihak Siaga Penuh
Jembatan Gantung Kota Bangun Rusak Diterjang Banjir, Wali Kota Perintahkan Penguatan Darurat
Berlaku 2026, Pemko Medan Nyatakan Siap Fasilitasi Pidana Kerja Sosial
Wagub Sumut Terima Bantuan Pertagas untuk Korban Bencana di Sejumlah Daerah
Bantuan Logistik Kementan dan Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Jadi Penyemangat Pascabencana
Wagub Sumut Terima Bantuan Rp550 Juta dari Pemprov Jambi untuk Korban Bencana
Korban Banjir Aceh Tamiang Rindu Suara Azan, GIS Ajak Salah Berjamaah dan Salurkan Bantuan
Pemerintah Pusat Hentikan Operasional PT TPL di Sumut
Diduga Korupsi Dana PSR Rp1,99 Miliar, Kejari Madina Tahan Ketua Poktan
Dirut Pertamina EP Tinjau Pemulihan di Rantau Field Aceh Tamiang
Nataru di Tengah Status Bencana, Wagub Sumut Minta Semua Pihak Siaga Penuh
Jembatan Gantung Kota Bangun Rusak Diterjang Banjir, Wali Kota Perintahkan Penguatan Darurat
Berlaku 2026, Pemko Medan Nyatakan Siap Fasilitasi Pidana Kerja Sosial
Wagub Sumut Terima Bantuan Pertagas untuk Korban Bencana di Sejumlah Daerah
Bantuan Logistik Kementan dan Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Jadi Penyemangat Pascabencana
Wagub Sumut Terima Bantuan Rp550 Juta dari Pemprov Jambi untuk Korban Bencana
Korban Banjir Aceh Tamiang Rindu Suara Azan, GIS Ajak Salah Berjamaah dan Salurkan Bantuan
Pemerintah Pusat Hentikan Operasional PT TPL di Sumut
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 442
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Bupati Langkat Syah Afandin (tengah) menghadiri Tasyakuran Hari Bhakti Kementerian Imigrasi dan Kemasyarakatan ke-1 Tahun 2025 yang digelar di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Medan, Jalan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Rabu (19/11/2025). Foto; dokumen Dinas Kominfo Langkat
Baca Juga
Bupati Langkat Syah Afandin Terima Penghargaan Mitra Kerja pada Hari Bhakti Kementerian Imigrasi dan Kemasyarakatan
20 Nov 2025

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Gus Irawan Pasaribu
Baca Juga
Gus Irawan Minta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Tak Sekadar Jargon
25 Agu 2023

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Disomasi Terkait Sewa Kantor, Pimpinan JAP: Saya Mau Selesaikan
YPAC Medan Siap Berkolaborasi untuk Meningkatkan Pelayanan Terapi dan Edukasi
Bobby Nasution Terobos Daerah Banjir dan Longsor Parah di Tapteng, Salurkan Bantuan Logistik, Air Bersih dan Internet
Bobby Nasution Jadi Pembina Upacara Hari Santri Nasional Kota Medan 2023
Pelaku Industri Diimbau Lindungi Karyanya Dengan Hak Cipta
Rider Aquabike Sebut Danau Toba Menantang dan Indah

Pos Terkait

Bidang Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara kembali menghentikan penuntutan 3 perkara setelah korban dan tersangkanya bersepakat berdamai dan mengembalikan keadaan kepada keadaan semula.
2 tahun  lalu
Korban dan Tersangka Sepakat Berdamai, Kejatisu Hentikan Penuntutan 3 Perkara
Dekan FIS UINSU Prof Dr Abdurrahman meyudisium Muhammad Ichsan, alumni Prodi Ilmu Komunikasi. Ichsan menjadi salah satu dari 310 mahasiswa FIS UINSU yang lulus pada tahun ini.(ist)
3 tahun  lalu
Dekan Yudisium 310 Lulusan FIS UINSU: Selamat Datang di Masyarakat
Ketua Komisi I DPRD Medan, Robi Barus
5 bulan  lalu
Komisi 1 Dorong Polisi Aktif Dukung Siskamling di Medan
Anggota Komisi 3 DPRD Medan, Eko Afrianta
7 bulan  lalu
Dewan Minta Inspektorat Usut Dugaan Pungli dan Jual Beli Kios di Pasar Induk
3 tahun  lalu
Rusdi Lubis: Podcast Nasi Oemat KAHMI Sumut Resmi Mengudara
Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD PG Provinsi Sumatera Utara, Dr. KRT. H. Hardi Mulyono Surbakti, SE., MAP
2 tahun  lalu
Sumut Bermartabat Hanya Sebatas Cakap-cakap

Trending

01.
4 hari  lalu
Banjir Kepung Sumatera, Yakopi Operasikan Dapur Umum Di Lokasi Bencana
02.
4 hari  lalu
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah, Wagub Surya: Untuk Memperkecil Kesenjangan Digital
03.
5 hari  lalu
PSMS Medan Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Langkat
04.
5 hari  lalu
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
05.
5 hari  lalu
Pegadaian Serahkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumut

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Nataru di Tengah Status Bencana, Wagub Sumut Minta Semua Pihak Siaga Penuh
Dirut Pertamina EP Tinjau Pemulihan di Rantau Field Aceh Tamiang
Diduga Korupsi Dana PSR Rp1,99 Miliar, Kejari Madina Tahan Ketua Poktan
Home Trending Cari Bagikan Lainnya