Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Sabtu, 13 Des 2025
Pemprov Bengkulu Salurkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumut
Pegadaian Serahkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumut
Pemko Medan dan Forkopimda Matangkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Pengamanan Nataru
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Pemprov Sumut Apresiasi Bantuan Rp300 Juta dari Kota Palu untuk Korban Bencana
Wagub Sumut Instruksikan OPD Jalankan Arahan Mendagri Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemprov Sumut Dukung Pembangunan Pipa Gas Riau–Sumut untuk Atasi Kelangkaan Energi
DPC Rabithah Alawiyah Medan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumut – Aceh
Pemprov Sumut Luncurkan Fast Track Young Preneur 2025 untuk Dorong 1.700 UMKM Naik Kelas
Pemprov Bengkulu Salurkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumut
Pegadaian Serahkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumut
Pemko Medan dan Forkopimda Matangkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Pengamanan Nataru
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Pemprov Sumut Apresiasi Bantuan Rp300 Juta dari Kota Palu untuk Korban Bencana
Wagub Sumut Instruksikan OPD Jalankan Arahan Mendagri Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemprov Sumut Dukung Pembangunan Pipa Gas Riau–Sumut untuk Atasi Kelangkaan Energi
DPC Rabithah Alawiyah Medan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumut – Aceh
Pemprov Sumut Luncurkan Fast Track Young Preneur 2025 untuk Dorong 1.700 UMKM Naik Kelas
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 436
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Gunung Sinabung Kembali Erupsi Malam Ini, Kolom Abu 4 Km Diatas Puncak
Baca Juga
Gunung Sinabung Kembali Erupsi Malam Ini, Kolom Abu 4 Km Diatas Puncak
19 Agu 2020

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Ketua DPRD Medan, Hasyim menyerahkan rekomendasi DPRD Medan terkait LKPj TA 2021 saat Sidang Paripurna DPRD Medan, Selasa (26/4/2022)
Baca Juga
Rekomendasi LKPJ 2021 Diserahkan, Dewan Harapkan Perbaikan di 2022
26 Apr 2022

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Anggota Dewan Ajak Warga Medan Jangan Golput
Skuad Korsel: Masih Cedera, Son Tetap Dibawa ke Piala Dunia 2022
Ketua DPRD Sumut: Pesan Presiden, Bersatu untuk Indonesia Maju!
Honorer di RSUD Pirngadi Medan Masih Dibayar di Bawah UMK
Pamerkan Jersey Timnas Korsel, Jungkook BTS Doakan Pemain Tidak Terluka
Bulan Syaban Datang, Ini Doa yang Dianjurkan Jelang Ramadhan

Pos Terkait

Ekspresi J Harisson (tengah) sebelum melepaskan tembakan ke gawang Liverpool yang berbuah gol di Anfield, dinihari tadi.(ist/kaldera)
5 tahun  lalu
Leeds Dominasi Liverpool, Meriam London Meledak di Laga Pembuka Liga Inggris
Sandiaga Uno saat hadiri pelantikan Relawan Nagabonar dan DDC Garuda di CBD Polonia Medan, Sabtu (7/11/2020).
5 tahun  lalu
Sandiaga Uno Titip Pesan Pergerakan Ekonomi ke Bobby Nasution
Tim Italia akhirnya memenangkan laga melawan Austria dengan skor 2-1 babak 16 besar Euro 2020 di Stadion Wembley, Minggu dinihari (27/6/2021).
4 tahun  lalu
Meski Kalah, Kalajdzic Patahkan Rekor Clean Sheet Italia
Pihak Kelurahan Aek Loba Pekan, masyarakat bersama manajemen PT Socfindo melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan pemukiman warga di wikayah kelurahan tersebut
3 tahun  lalu
Cegah DBD, Warga dan Pihak Kelurahan Lakukan Pengasapan
Pilkada 2024
1 tahun  lalu
Banyak Undangan C6 Belum Diterima Masyarakat, 2 Anggota DPRD Medan Beda Pendapat
PAC PDIP Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) mengadukan sebuah akun Facebook yang diduga menghina lambang partai.
2 tahun  lalu
PAC PDIP Simalungun Laporkan Akun Facebook Yang Di Duga Hina Lambang PDIP

Trending

01.
6 hari  lalu
Gubernur Sumut Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Jebol
02.
3 hari  lalu
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
03.
6 hari  lalu
Kadin Indonesia Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
04.
5 hari  lalu
Golkar Sumut Bergerak Cepat, Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Kader Terdampak Banjir
05.
6 hari  lalu
Afif Abdillah Desak Percepatan Pembebasan Lahan untuk Program Penanganan Banjir Medan

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Presiden Prabowo Tiba di Kualanamu, Lanjutkan Peninjauan Banjir dan Longsor di Sumut dan Aceh
Pegadaian Serahkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumut
Pemko Medan dan Forkopimda Matangkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Pengamanan Nataru
Rico Waas Minta Pelayanan bagi Warga Terdampak Banjir Harus Cepat dan Responsif
Pemprov Bengkulu Salurkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumut
Home Trending Cari Bagikan Lainnya