Gus Irawan Buat Strategi Perkuat Saksi Pilpres 2024

Gus Irawan Pasaribu
Gus Irawan Pasaribu

 

MEDAN, kaldera.id – Partai Gerindra memperkuat saksi untuk mengamankan suara partai dan suara Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Hal itu berangkat dari pengalaman mereka di Pilpres 2019, di mana potensi suara Prabowo besar namun tetap kalah.

“Karena potensi kemenangan Prabowo Subianto sangat tinggi, kami khususnya di Sumatera Utara ingin mengawal potensi itu dengan menekankan kepada seluruh saksi untuk bekerja keras dan serius menjalankan tugasnya nanti,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).

Berkaca pada pengalaman Pilpres 2019, euforia kemenangan Prabowo Subianto begitu kuat dan terasa di Sumut. Namun, saat perhitungan suara Prabowo hanya meraih suara 45 persen di Sumut.

“Tapi justru yang terjadi, perolehan suara Prabowo hanya sekitar 45 persen,” ucapnya.

“Kita tidak menampik bahwa faktor itu salah satu yang jadi penyebab. Dan kami tidak ingin itu terjadi lagi, sehingga kali ini harus ditegaskan bahwa saksi harus dikuatkan,” ucapnya.

Gerindra sebagai partai yang sudah beberapa kali ikut Pemilu mengetahui titik-titik krusial suara. Saksi partai harus ditempatkan untuk mengantisipasi kecurangan di lokasi tersebut.

“Kita kurang lebih tahulah di mana titik-titik krusial, yang mungkin saja terjadi kebocoran, atau bahkan juga kecurangan. Karena itu, saksi-saksi itu harus mengerti di mana titik-titik krusial itu untuk melakukan pengawalan,” bebernya.

Untuk hal itu, DPD Gerindra Sumut menggelar Training of Trainer (TOT) terhadap 204 saksi berasal dari 33 kabupaten/kota. Pelatihan tersebut digelar di salah satu hotel di Berastagi, Karo.

Ditegaskan Gus, mereka memberikan pelatihan kepada para pelatih ini, agar nantinya juga bisa meneruskan harapan kita ini kepada seluruh saksi di lapangan, untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga dapat mengawal suara Prabowo di Pilpres 2024.

“Para saksi ini merupakan garda terdepan partai, mesin partai, yang nantinya benar benar bekerja mengawal suara dari mulai di TPS hingga jadi keputusan KPU,” ujarnya.