Ormas Islam Besar di Medan Bertemu, Bahas Situasi Keumatan

Tiga organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Medan; Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Al-Washliyah melakukan pertemuan di Jalan Palang Merah, Medan, Kamis (21/12/2023).
Tiga organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Medan; Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Al-Washliyah melakukan pertemuan di Jalan Palang Merah, Medan, Kamis (21/12/2023).

MEDAN, kaldera.id – Tiga organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Medan; Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Al-Washliyah melakukan pertemuan di Jalan Palang Merah, Medan, Kamis (21/12/2023).

Ketua Al-Washliyah Medan Abdul Hafiz Harahap mengatakan, pertemuan tersebut hanya diskusi ringan dalam rangka mempererat tali silaturahmi.

Selain Ketua Al-Washliyah Medan Abdul Hafiz Harahap, turut hadir Ketua Nahdlatul Ulama Medan Drs KH Sutan Syahrir Dalimunthe dan Ketua Muhammadiyah Kota Medan Maulana Siregar, MA.

Ketiganya terlihat santai berdiskusi terkait masalah keummatan, khususnya di Kota Medan.

Ketua Nahdlatul Ulama Medan Drs KH Sutan Syahrir Dalimunthe saat ditanya terkait agenda pertemuan mengungkapkan bahwa NU, Muhammadiyah dan Al-Washliyah membahas terkait dengan mempererat persatuan antarumat Islam, khususnya di tahun politik 2024.

“Pilihan boleh saja berbeda, namun kita sepakat tadi bahwa umat harus bergandeng tangan, silaturahmi harus terus dirawat dan ukhuwah islamiyah lebih diutamakan dari persoalan politik-politik yang saat ini tengah mengemuka,” katanya.

KH Sutan Syahrir juga turut menyoroti peran pemerintah dalam bersinergi dengan ormas Islam yang ada di Medan.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan Walikota Bobby Nasution harus lebih memperhatikan keberadaan organisasi-organisasi Islam yang ada agar pembangunan akhlak di Medan dapat lebih meningkat.

“Guru-guru madrasah harus diperhatikan, kita juga akan senang bila Pak Walikota Medan mau berkunjung bersilaturahmi dengan organisasi Islam. Sinergi dan kolaborasi akan terjalin dengan baik bila komunikasi terjalin erat, agenda pertemuan kita (NU, Muhammadiyah dan Al-Washliyah) lebih kepada hal itu,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai peta politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, KH Sutan Syahrir secara normatif mengatakan bahwa secara kelembagaan NU, Muhammdiyah dan Al-Washliyah bersikap netral.

“Kita juga bahas sedikit tadi, dan kami sepakat, kalaupun terjadi kesepakatan bersama terkait siapa yang akan didorong atau dimunculkan dari tiga organisasi ini, ia adalah sosok yang peduli terhadap masalah ummat,” katanya.

Namun, KH Sutan Syahrir menegaskan bahwa untuk saat ini yang terpenting adalah merawat ukhuwah Islamiyah. Umat Islam harus menjaga persatuan dan perdamaian, jangan mau dipecah belah oleh kepentingan politik sesaat.

Sementara Ketua Muhammadiyah Kota Medan Maulana Siregar, MA menyambut baik diskusi dan dialog yang terjadi antarorganisasi Islam ini.

“Kita menyambut baik, karena dialog dan diskusi tiga ormas ini jarang sekali dilakukan. Dan ini tentu akan sangat baik untuk mempererat tali silaturahmi di antara kita. Bukan tidak mungkin juga pertemuan ini akan dikembangkan dan diperluas dengan melibatkan organisasi Islam lainnya yang ada di Medan,” ujar Ketua Muhammadiyah Medan.

Usai melakukan pertemuan, ketiganya kompak mengamini akan menggelar pertemuan lanjutan dan berdiskusi lebih intens terkait masalah umat, khususnya di Medan.

Bersatunya tiga ormas Islam ini tentu akan memberi warna tersendiri bagi aneka kebijakan di Kota Medan, baik dari segi keagamaan, sosial, budaya, ekonomi dan tentu saja politik. (analisadaily)