MEDAN, kaldera.id – Kasus narkoba marak terjadi di Indonesia, usia para pengguna narkoba juga beragam. Pemerintah pun terus berupaya dalam memerangi maraknya peredaran narkoba.
Namun pernahkah detikers bertanya wilayah yang paling banyak positif narkoba atau pengguna narkoba di Indonesia. Berikut detikSumut hadirkan 5 provinsi positif narkoba tertinggi di Indonesia. Simak selengkapnya ya!
Jenis-jenis Narkoba
Sebelum mengetahui 5 provinsi positif narkoba tertinggi di Indonesia, detikers mengetahui jenis-jenis narkoba yang ada di Indonesia. Jenis-jenis narkoba inilah yang kemudian mendukung adanya angka pengguna narkoba tersebut.
Dilansir dari laman Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara terdapat 3 jenis narkoba. Berikut penjelasannya.
1. Narkotika Jenis Alami
Seperti namanya, narkotika ini digolongkan sebagai narkotika berasal dari tumbuhan. Adapun jenisnya yang paling umum adalah ganja dan koka.
2. Narkotika Jenis Semi Sintetis
Narkotika ini memiliki bahan dasar narkotika jenis alami. Namun bedanya, narkotika jenis semi sintetis diolah dengan bahan dasar narkotika jenis alami. Contoh dari narkotika jenis ini adalah kodein, morfin, dan heroin.
3. Narkotika Jenis Sintetis
Narkotika jenis sintetis merupakan jenis yang lebih rumit. Narkotika ini ada berasal dari sebuah pengolahan yang panjang.
Namun narkotika jenis ini cenderung digunakan untuk hal yang baik seperti pengobatan dan penelitian. Contoh dari narkotika jenis ini adalah amfetamin dan deksamfetamin.
5 Provinsi Positif Narkoba Tertinggi di Indonesia
Mengutip Indonesia Drug Report tahun 2022 yang dikutip dari laman resmi BNN RI, berikut lima provinsi dengan positif narkoba tertinggi di Indonesia. Adapun pengungkapan indeks ini diambil berdasarkan penelitian yang melibatkan sejumlah sampel yang diambil oleh BNN dan dites kemudian urinenya.
1. Jawa Timur
Di peringkat kelima dari 5 provinsi positif narkoba tertinggi di Indonesia ada Jawa Timur. Tercatat ada 12.966 orang yang dites urine dalam pemeriksaan ini.
Dari sampel itu, ternyata ada 46 orang yang kemudian dinyatakan positif narkotika.
2. Sulawesi Tenggara
Di posisi keempat ada Sulawesi Tenggara. Provinsi ini melibatkan 6.417 orang untuk dites urine. Hasil pemeriksaan menyebutkan 47 orang positif narkotika.
3. Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan dinyatakan sebagai provinsi ketiga di Indonesia dengan indeks positif narkotika tertinggi karena menyumbang hasil sampel penelitian sebanyak 121 orang positif narkotika. Adapun peserta yang terlibat dari pengecekan tes urine ini sebanyak 10.554 orang.
4. Aceh
Melibatkan jumlah sampel sebanyak 11.794 orang. Dari pengecekan urine ternyata ada 206 orang yang terbukti positif narkotika. Hal itu membuat Aceh menempati peringkat kedua sebagai provinsi positif narkotika di Indonesia.
5. Sumatera Utara
Di peringkat pertama adalah Sumatera Utara. Dari data BNN, terdapat 26.755 orang yang diikutkan untuk dites urine. Alhasil, ada 237 orang yang dinyatakan positif narkotika. (det)