Zulkarnain
Zulkarnain

 

MEDAN, kaldera.id – Atlet Shindoka Sumut kembali meraih prestasi yang membanggakan saat tampil di beberapa kenyataan dalam dua bulan terakhir ini. Prestasi yang ditorehkan, baik saat membawa nama Shindoka secara langsung ataupun mewakili Tim Karate Indonesia serta PPLP/PPLD.

Beberapa atlet yang meraih prestasi menggembirakan yakni, Muhammad Dhijey Lexsie yang meraih juara 2 kumite perorangan putera kelas pertandingan kumite junior -55 kg perorangan putera di Kejuaraan 11 THN Southeast Asian Karate Federation Championship (SEAKF) Di Bangkok- Thailand, 24-26 April 2024 lalu.

Dhijey merupakan salah satu atlet karate Indonesia yang mengikuti event resmi kejuaraan tingkat Asia Tenggara tersebut. Keikutsertaannya dalam Tim Karate Indonesia tentunya tidak terlepas dari keberhasilan sebelumnya sebagai Juara I Kejurnas FORKI 2024 yang membawa Nama PB Shindoka.

Kemudian Naswa Aulia Rahmadani yang berhasil meraih juara 1 kelas pertandingan kumite -53 SMP di kejurnas antar PPLP-PPLPD dan SKO di Manado. Bahkan Naswa juga berhasil meraih
prestasi sebagai juara 2 dalam kelas pertandingan kata putri tingkat SMP.

Lalu Safriza Putri Utami sebagai juara pertama kelas kumite -59 SMA di kejurnas antar PPLP/PPLPD dan SKO 2024. “Naswa dan Putri saat ini sedang pemusatan latihan Shindoka emas. Keduanya mewakili PPLP Sumut dan PPLPD Medan,” ungkap Ketua Umum Shindoka Sumut, Zulkarnain kepada wartawan, Sabtu (18/5/2024).

Zulkarnain juga mengungkapkan, Shindoka Sumut baru baru ini juga meraih prestasi cukup menggembirakan. Dimana, berhasil meraih Juara Umum Kedua Bisma Open 2024 yang berlangsung di GOR Unimed. Dalam turnamen itu atlet Shindoka meraih 9 emas, 10 perak dan 11 perunggu. Shindoka Sumut kalah dari Patriot Bisma yang menempati Juara umum I. Hanya saja Patriot Bisma didukung atlet atlet PON Sumut.

“Shindoka Sumut sangat bergembira bisa terus memberikan kontribusi terhadap prestasi karate di Sumut, baik di kancah nasional maupun internasional. Ini menunjukkan Sumut menjadi gudangnya atlet olah raga berprestasi, termasuk cabor karate,” jelasnya.

Hanya saja prestasi tersebut bisa didapatkan selama pembinaan yang dilakukan konsisten dan berkelanjutan masing masing perguruan ataupun induk organisasi (Forki Sumut).

Bahkan saat ini perguruan karate lainnya terus melaksanakan program kerja pembinaan di tingkat dojo yang dibuka. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menunggu kejuaran kejuaraan lain yang diselenggarakan Forki Sumut, apakah itu kejurda atau turnamen terbuka.

“Shindoka Sumut sendiri, selain melaksanakan program kerja latihan di dojo yang ada, juga melaksanakan pemusatan latihan jangka panjang yang disebut program Shindoka emas utama dan pratama. Atlet yang tergabung dalam program Shindoka emas utama dan pratama ini karena berlatih kontinu dan siap mengikuti pertandingan kapanpun dan dimanapun,” tegasnya. (red/rel)