Ilustrasi
Ilustrasi

 

MEDAN, kaldera.id – Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, Indonesia Faskes Forum (IFF) mengadakan “Pelatihan Daring Komunikasi Terapeutik Dialogis” yang ditujukan untuk tenaga kesehatan profesional, kemarin.

Pelatihan ini menekankan pentingnya komunikasi terapeutik dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan mempercepat proses kesembuhan pasien.

Dr. Nadra Ideyani Vita, M.Si, menjadi pembicara utama dalam pelatihan ini. Nadra penulis buku “Komunikasi Terapeutik Dialogis,” yang menguraikan pentingnya komunikasi yang efektif dalam konteks pelayanan kesehatan. Dr. Nadra menegaskan bahwa komunikasi terapeutik adalah bentuk komunikasi yang direncanakan dengan sadar dan memiliki tujuan khusus untuk mendukung kesembuhan pasien.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA) ini, mengungkapkan bahwa komunikasi terapeutik tidak hanya terbatas pada aspek medis saja, tetapi juga mencakup kemampuan untuk mendengarkan, memberikan empati, dan berinteraksi secara efektif dengan pasien. Komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien dapat meningkatkan kepercayaan pasien, mengurangi kecemasan, dan mempercepat proses penyembuhan.

“Oleh karena itu, komunikasi terapeutik harus menjadi bagian integral dari kompetensi tenaga kesehatan,” ujarnya.

Pelatihan daring ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Peserta terdiri dari tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit pemerintah maupun swasta.

Pelatihan ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan, termasuk tenaga kesehatan, akademisi di bidang ilmu kesehatan dan komunikasi, serta masyarakat umum yang tertarik dengan topik ini. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai teknik komunikasi terapeutik, termasuk komunikasi verbal dan non-verbal, yang dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.

Nadra menambahkan, dalam dunia kesehatan, kompetensi dalam ilmu medis saja tidak cukup. Kemampuan dalam ilmu komunikasi juga sangat penting untuk melayani pasien dengan lebih baik. Melalui pelatihan ini, diharapkan para tenaga kesehatan dapat melengkapi diri dengan keterampilan komunikasi yang mumpuni, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang holistik dan berkualitas.

Partisipasi dalam pelatihan ini diharapkan dapat mendorong tenaga kesehatan untuk terus belajar dan menjadi profesional yang tidak hanya kompeten secara medis, tetapi juga unggul dalam berkomunikasi,” ujarnya. (efri surbakti)