Puluhan juru parkir (jukir) bersama keluarganya menggelar aksi di depan Gedung DPRD Medan dan Balai Kota Medan, Senin (22/7/2024).
Puluhan juru parkir (jukir) bersama keluarganya menggelar aksi di depan Gedung DPRD Medan dan Balai Kota Medan, Senin (22/7/2024).

 

MEDAN, kaldera.id – Puluhan juru parkir (jukir) bersama keluarganya menggelar aksi di depan Gedung DPRD Medan dan Balai Kota Medan, Senin (22/7/2024). Mereka menolak parkir berlangganan.

Mereka meminta Walikota Medan dan Anggota DPRD Medan meninjau ulang perwal tentang parkir berlangganan. Sebab, berimbas kepada nasib rakyat kecil,khususnya para jukir yang selama ini bekerja untuk menghidupi keluarganya.

“Kami minta pimpinan DPRD Medan melakukan pembatalan terhadap perwal parkir berlangganan,” teriak para jukir sembari membentangkan poster yang antara lain isinya meminta Walikota Medan nembatalkan perwal parkir berlangganan dan kebijakan parkir berlangganan semakin memiskinkan rakyat kecil.

Merek menilai parkir berlangganan lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya bagi masyarakat Kota Medan.

Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Dumasari Hutagalung yang menemui para jukir tersebut berjanji akan melanjutkan aspirasi pendemo karena fraksinya segera melakukan rapat bersama pihak terkait.

“Kami akan melakukan rapat. Mengenai jadwalnya serahkan saja sama kami,” kata Duma menjawab desakan para pendemo.

Setelah mendapat jawaban dari anggota fraksi Gerindra itu, para pendemo langsung menyebrang dan menuju pintu depan Balai Kota Medan yang dijaga ketat oleh Polisi.

Kadishub Medan, Iswar Lubis mengatakan, bahwa yang menyatakan perwal tak ada turunan perdanya adalah orang yang tak mengerti tentang perwal.

“Yang ngomong gitu adalah orang yang tak mengerti tentang perwal. Kami membuat aturan pasti sudah dibahas di Bagian Hukum Pemko Medan,” ujarnya. (reza)