Site icon Kaldera.id

Bobby Tegaskan Penetapan PAD Berdasarkan Data Potensi dan Realisasi Masa Lampau

Walikota Medan, Bobby Afif Nasution msngungkapkan, potensi pendapatan dari retribusi parkir berlangganan cukup besar. Hal ini dilihat dari jumlah kendaraan roda empat dipekirakan mencapau 312.107 unit di Kota Medan. Sedangkan roda dua sebanyak 1.179.623 unit.

Walikota Medan, Bobby Afif Nasution msngungkapkan, potensi pendapatan dari retribusi parkir berlangganan cukup besar. Hal ini dilihat dari jumlah kendaraan roda empat dipekirakan mencapau 312.107 unit di Kota Medan. Sedangkan roda dua sebanyak 1.179.623 unit.

 

MEDAN, kaldera.id – Proyeksi pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2025 mempertimbangkan data potensi PAD yang telah dimutakhirkan dan realisasi masa lampau dari semua kelompok pendapatan daerah.

Hal ini diungkapkan Walikota Medan, Bobby Nasution saat membacakan tanggapan walikota atas pemandangan umum fraksi-fraksi di DPRD terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang APBD TA 2025 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Medan, Senin (26/8/2024).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim, Bobby Nasution juga mengatakan, proyeksi pendapatan daerah dalam R-APBD TA 2025 juga mewujudkan azas dan prinsip penyusunan APBD yang realistis, logis, dan rasional, serta diyakini dapat direalisasikan.

“Termasuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti, ndikator ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang diterapkan untuk tahun 2025,” ungkap Bobby.

Bobby Nasution juga menjelaskan, hal itu dilakukan melalui intensifikasi perpajakan daerah, dalam bentuk pemuktahiran data potensi pajak daerah, pengembangan tata cara pemungutan PAD secara kreatif. Selain itu, lanjutnya, diterapkan pemberian penghargaan dan hukuman, baik terhadap fiskus (pengelola PAD) maupun terhadap wajib pajak, termasuk meningkatkan pengawasan, pengendalian, dan penyederhanaan administrasi perpajakan berbasis digital.

Terkait upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perekonomian kota, Bobby Nasution menyebutkan, akan dilakukan melalui peningkatan daya beli, belanja daerah dan pertumbuhan investasi yang lebih masih. Hal ini, lanjutnya, akan menciptakan efek ganda terhadap tambahan kesempatan kerja baru, pendapatan, dan penurunan pengangguran serta penghapusan kemiskinan ekstrim.

Sedangkan terkait kecenderungan penurunan perkiraan pendapatan pajak daerah untuk jenis Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) lebih didasarkan pada potensi yang dapat diakses dari wajib pajak PT PLN.

“Besaran proyeksi tersebut diharapkan dapat dicapai realisasinya lebih optimal sehingga di sisi lain mendukung kebutuhan peningkatan kualitas dan pemerataan penyediaan LPJU,” tambahnya.

Pada bagian akhir Bobby Nasution mengucapkan terima kasih atas seluruh pemandangan umum fraksi-fraksi. Dia mengatakan, pemandangan umum tersebut merupakan saran dan masukan untuk lebih meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran. (reza)

Exit mobile version