MEDAN, kaldera.id – Bakal Calon Wakil Walikota Medan, Yasyir Ridho Loebis menghadiri deklarasi Relawan Perempuan Medan Pejuang Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis (Rempah) di Jalan Juanda, Medan, kemarin sore.
Deklarasi tersebut dihadiri seratusan relawan Rempah. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Maklumat Pemenangan Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis (HIRO).
Politisi PKS Dhiyaul Hayati, Anggota DPRD Kota Medan terpilih; Sri Rezeky dan Ketua DPC PKS yang juga Ketua Tim Pemenangan PKS Kecamatan Medan Maimun, Ismalik Syahputra.
Ketua Tim Pemenangan PKS Kecamatan Medan Maimun, Ismalik Syahputra mengatakan, kekuatan terbesar PKS di Kecamatan Medan Maimun berasal dari ibu-ibu.
“Hari ini hadir 200 tokoh perempuan Maimun, tapi ini belum semuanya. Inilah akan menjadi salah satu motor penggerak untuk kemenangan Pasangan HIRO di Medan Maimun,” kata Ismalik.
Ketua DPC PKS Kecamatan Medan Maimun itu menambahkan, kaum ibu-ibu yang tergabung di dalam Relawan Rempah ini merupakan kelompok binaan PKS. Karena itu, ia meminta kaum ibu-ibu agar segera bergerak dari pintu ke pintu untuk memenangkan Pasangan HIRO.
“Kemenangan tidak hanya dengan berdoa, harus ada ikhtiar juga dan tidak bisa teriak-teriak saja. Jangan ada waktu senggang yang diisi nonton drakor. Jika ada waktu, siap masak, siap antar anak sekolah, ceritakan HIRO ke tetangga, kemana-mana harus HIRO yang diceritakan, bukan menggosip,” ujarnya.
Ismalik yakin, warga Medan, khususnya yang berada di Maimun mengenal sosok Hidayatullah dan Yasyir Ridho Loebis.
“Siapa disini yang nggak kenal Hidayatullah, kita ini mencari sosok pemimpin yang seperti beliau. Bayangkan, 25 tahun jadi anggota dewan, baru 2 tahun ini punya rumah sendiri. Padahal kalau beliau mau beliau bisa koleksi mobil mewah, tapi dia, udah nggak ada lagi dunia di hatinya,” ucapnya.
Menurut Ismalik, pengalaman dari Hidayatullah dan Yasyir Ridho sangat dibutuhkan untuk memimpin Kota Medan. Pengalaman, juga menjadi faktor utama masyarakat untuk menentukan pilihannya di Pilkada Medan 2024.
“Pengalaman adalah yang utama untuk membangun Medan. Maka itu, 2 bulan kedepan kita harus berjuang untuk memenangkan pasangan HIRO,” kata Ismalik.
Bakal Calon Wakil Walikota Medan, Yasyir Ridho Loebis mengatakan jika dari 3 pasang calon, hanya pasangan HIRO yang paling berpengalaman.
“Pasangan HIRO ini satu-satunya yang berpengalaman dan berintegritas. Saya anggota DPRD Sumut 2 periode, pernah Wakil Ketua DPRD Sumut, Ketua KNPI. Apalagi Ustaz Hidayatullah, lebih pengalaman lagi, disini pasti udah tahu bagaimana track record beliau,” kata Ridho.
Eks Wakil Ketua DPRD Sumut itu menjelaskan, HIRO merupakan pasangan yang saling melengkapi. Sebab, pasangan yang diusung PKS dan Koalisi Kerakyatan tersebut merupakan unsur gabungan dari kelompok religius dan nasionalis.
“Ustaz Hidayatullah akan mudah diterima masyarakat muslim. Sementara saya, bisa berkomunikasi dengan kelompok nasionalis. Perbedaan gaya itulah yang menjadi keindahan Pasangan HIRO, kami saling melengkapi,” ucapnya.
Ketua Umum KNPI Sumut 2 periode itu meminta, Relawan Rempah untuk mampu mencari dan mengamankan suara pasangan HIRO.
“Pasangan HIRO punya banyak program. Saya fokus menyelesaikan persoalan di dunia pendidikan kita. Beasiswa bagi anak yang berprestasi dan kurang mampu serta beasiswa S2 dan S3 bagi guru-guru adalah janji kami,” jelasnya.
Yasyir Ridho menegaskan, pasangan HIRO akan memastikan semua anak-anak di Kota Medan tidak ada yang putus sekolah. Apalagi, putus sekolah yang disebabkan faktor ekonomi.
“Tak boleh ada yang putus sekolah di Medan, apalagi karena kondisi ekonomi, semua wajib sekolah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk terhindar dari kemiskinan,” ucapnya.
Yasyir Ridho mengatakan, beasiswa bagi anak berprestasi dan kurang mampu sangat bisa diwujudkan di Kota Medan. Dengan APBD Kota Medan sebesar Rp 7 triliun lebih, hal itu bisa terwujud asalkan pemerintah mau memihak kepada masyarakat.
“Dengan APBD Rp 7 triliun itu, bisa sebenarnya diwujudkan. Kami pasangan HIRO sangat konsen dalam peningkatan pendidikan. Kami ingin ada kesetaraan. Bagaimana yang miskin bisa mendekatkan dengan orang kaya, itu salah satunya dengan pendidikan. Kami bukan mau mengurangi orang kaya, tapi justru ingin menambah orang kaya baru di Medan,” katanya. (Reza)