Kasus Kematian Pertama Akibat Corona Di Singapura, Satu WNI

Kasus Kematian Pertama Akibat Corona Di Singapura, Satu WNI
Kasus Kematian Pertama Akibat Corona Di Singapura, Satu WNI

SINGAPURA, kaldera.id – Dua pasien terinfeksi corona yang juga menderita komplikasi menjadi kasus pertama meninggal di Singapura sejak negara itu terinfeksi.

Dikutip dari Channelnewsasia, Sabtu (21/3/2020), pasien yang meninggal tersebut adalah seorang perempuan berumur 75 tahun warga Singapura dan satu lagi laki-laki berumur 64 tahun asal Indonesia.

Mereka meninggal dunia Sabtu pagi ini, demikian keterangan Menteri Kesehatan Singapura. Perempuan yang meninggal diketahui merupakan kasus 90 yang masuk dalam klaster The Life Church and Missions Singapura (jemaat gereja di Singapura). Selain itu dia juga memiliki histori penyakit hati kronis (lever) dan hipertensi.

Dia dilaporkan menderita gejala corona pada 9 Februari dan dirujuk pada 23 Februari ke NCID (National Centre for Infectious Disease) Singapura untuk pneumonia. Kemudian dia dites terjangkit corona positif pada hari yang sama.

Dia menghadapi komplikasi yang serius kemudian meninggal pada pk.7.50 pagi di Singapura setelah dirawat 26 hari di ICU. Pasien kedua merupakan bagian dari kasus 212 yang berasal dari Indonesia dan memiliki histori penyakit lever.

Dia dirujuk ke NCID pada 13 Maret setelah tiba di Singapura dari Indonesia pada hari yang sama. Kemudian dikonfirmasi menderita covid-19 hari berikutnya. Lalu warga negara Indonesia ini menghadapi komplikasi yang serius dan meninggal Sabtu pk.10.14 pagi setelah 9 hari di ICU.

Dua Pasien Terinfeksi Virus Corona

Sebelum tiba di Singapura dia juga sudah berada di rumah sakit Indonesia untuk penyembuhan pneumonia. Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan sudah menghubungi keluarga pasien untuk segera membantunya.

“Kita tahu bahwa akan ada akibat yang fatal dari pasien covid ini, kami menghadapi kesedihan mendalam atas kepergian mereka,” kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong.

“Saya tahu warga Singapura akan sangat cemas dan takut. Kita harus berani dan tidak lagi menangis.

Kami sudah mengumumkan beberapa hal terkait rata-rata jarak aman warga dalam setiap kesempatan dan kita harus mementingkan pencegahan untuk menghindari diri kita sendiri dan keluarga dari corona agar tetap selamat,” tuturnya.

Dia menambahkan Singapura harus terus bersatu, bekerja bersama, saling dukung dan menjaga satu sama lain. “Dengan terus bersama, kita yakin untuk bisa menghadapi dan menyingkirkan infeksi covid-19 dari negara ini,” ungkapnya.

Sampai Jumat Singapura mengumumkan ada 40 kasus baru dengan 30 terindikasi infeksi. Hingga jumat malam sudah 385 orang dites positif corona virus dan total ada 131 pasien yang sudah pulih.

Untuk menghindari penularan, Singapura telah membatalkan 250 event lebih serta membuat rata-an jarak antar warga minimal satu meter di berbagai tempat. (channelnewsasia/armin nasution)