Site icon Kaldera.id

Nadiem Makarim: Tanya Pemda Kenapa Sekolah Belum Dibuka

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 

JAKARTA, kaldera.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta masyarakat menanyakan kapan sekolah dibuka kepada Bupati/Wali Kota dan Gubernur sebagai pimpinan pemerintah daerah (Pemda).

“Mohon tolong tanya pemdanya masing-masing, bupati dan gubernurnya masing-masing. Kenapa belum dibuka? Padahal sudah dibuka dari kemarin,” kata Nadiem dalam Instagram Live bersama Youtuber Jerome Polin, dikutip pada Selasa (30/3/2021).

Nadiem menjelaskan pemerintah pusat sudah melimpahkan wewenang pembukaan sekolah kepada pemerintah daerah sejak Januari 2021. Sekolah di zona kuning dan hijau juga sudah diizinkan buka sejak 2020.

Sementara, ia mengaku sering mendapat pertanyaan kapan sekolah dibuka. Padahal menurutnya kebijakan itu sudah ada di tangan pemerintah daerah, sehingga Nadiem tak ingin pertanyaan itu diarahkan kepada dirinya.

“Ini saya bingung juga, kenapa saya terus yang ditanya. Dari bulan Januari semua sekolah sudah boleh tatap muka,” katanya.

Nadiem mendorong kebijakan itu agar sekolah yang tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena keterbatasan internet dan fasilitas, tidak tertinggal.

Namun ia menegaskan sekitar Juni-Juli, semua sekolah yang sudah rampung vaksinasi guru diharuskan membuka pembelajaran tatap muka meskipun hanya beberapa hari dalam seminggu.

“Jadi ini harapannya Pak Presiden sudah dukung, bulan Juni/Juli sudah selesai vaksinasi. Jadi harapannya yang sudah vaksinasi itu harus melakukan tatap muka,” lanjut dia.

Nadiem telah menyatakan pembukaan sekolah di seluruh daerah bersifat wajib setelah vaksinasi. Meskipun siswa masih diizinkan belajar dari rumah jika enggan ke sekolah, kata dia, tapi sekolah diwajibkan memberi opsi belajar tatap muka.

Ia menilai Indonesia sudah sangat tertinggal dibandingkan negara-negara lain terkait pembukaan sekolah. Mantan bos Go-jek itu meyakini risiko Covid-19 pada anak tidak sebesar pada orang dewasa.

“Transmisi [Covid-19] terhadap anak terutama terjadi dalam aktivitas sosial di luar kelas, bukan saat pembelajaran tatap muka di dalam kelas,” tuturnya, Kamis (18/3/2021). (cnn/mustivan)

Exit mobile version