Site icon Kaldera.id

Pelemahan Rupiah Berlanjut, Gus Irawan Minta BI Rate Mampu Antisipasi

Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu

Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu

 

JAKARTA, kalderai.id- Nilai tukar rupiah beberapa hari ini sangat mengkhawatirkan karena terus melemah, bahkan menembus Rp16.200 per dolar Amerika Serikat. Merespon antisipasi anjloknya rupiah ini, anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu menilai kenaikan suku bunga (BI-Rate) Bank Indonesia (BI) merupakan langkah antisipasi yang baik.

“Saya lihat Indonesia masih cukup kuat, stabil, cadangan devisa cukup bagus dan juga BI sudah melakukan antisipasi kenaikan suku bunga kemarin,” ungkap Gus Irawan Pasaribu kepada di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Diketahui Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 23-24 April 2024 telah memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,00 persen.

Kenaikan suku bunga ini diupayakan dapat memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

“Saya kira memang ini harus diwaspadai karena kita enggak tahu sampai kapan terjadi perang antara Israel dan Iran. Tapi kita akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan DPR akan terus memantau sehingga kita mencapai tahap yang maksimal,” kata Gus Irawan Pasaribu.

Exit mobile version