PADANGSIDIMPUAN, kaldera.id – Sejumlah warga di Silandit dan Aek Bayur, mengungkapkan keluh-kesahnya soal keberadaan perkuburan khusus korban Covid-19 yang dekat dengan permukiman mereka.
Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rusydi Nasution, menerima langsung keluhan itu. “Kemarin kami sudah diukur jarak pekuburan tersebur dari pemukiman warga. Dan sudah terbukti bahwa pekuburan tersebut hanya berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman,” kata Hamzah, Sabtu (19/9/2020).
Harusnya, dengan jarak seperti itu, menjadi alasan kuat bagi Wali Kota untuk mencari lokasi pekuburan pasien COVID-19 yang baru. Namun, ternyata beberapa waktu lalu, pasien COVID-19 yang meninggal masih dimakamkan di lokasi tersebut.
“Kita juga kecewa dan sakit hati atas sikap Wali Kota yang terkesan lepas tangan dengan tidak mengakui alat pelindung diri (APD) yang berserakan sebagai bentuk kelalaian Satgas Percepatan Penangan COVID-19,” ungkapnya.
Menanggapi keluh-kesah warga tersebut, Rusydi mengaku prihatin dengan kondisi yang sekarang dirasakan masyarakat.
Dia menilai, Pemko Padangsidimpuan tidak boleh bersifat memaksakan kehendaknya.
“Penetapan lokasi kuburan COVID-19 harus ada kajian-kajian berdasarkan aturan yang sudah diatur, sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.
Rusydi Nasution juga mengingatkan warga agar tetap semangat dan senantiasa menjaga kesehatan disituasi pandemi saat ini.(amir harahap)