MEDAN, kaldera.id- Setidaknya masih ada 18 warga korban keracunan gas pembangkit listrik tenaga bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP) yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Sedangkan 5 korban lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sempat dirawat.
“18 warga yang terbaring lemas akibat pencemaran gas beracun itu masih menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk situasi di TKP sudah kembali kondusif,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).
MP menyebut, tim Polda Sumut yang diturunkan ke lokasi saat ini masih melakukan pengecekan kondisi udara pasca lima warga meninggal dunia karena keracunan gas di Sibanggor Julu, Lembah Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina) itu.
“Tim gabungan dari KBR Gegana Brimob Polda Sumut tengah mengecek kondisi udara apakah ada gas berbahaya atau tidak di sekitar lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga bumi itu,” jelasnya.
Polda Sumut sendiri sudah menurunkan tim khusus yang terdiri dari Labfor sebanyak 3 orang, Inafis berjumlah 4 orang, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan Brimob Polda Sumut untuk melakukan penyelidikan kebocoran pipa.
Mantan Kapolres Nias Selatan itu juga menyebut lokasi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi yang sudah berjalan selama 80 persen itu ditutup sementara untuk mempermudah proses olah TKP kejadian gas bocor.
“Biar dulu tim bekerja. Proyek sudah dihentikan sementara dan di garis polisi. Karena masih melakukan penyidikan,” ungkapnya. (finta rahyuni)