Moeldoko Pidato di Sibolangit, Apa Katanya?

Ketua Umum terpilih Partai Demokrat, Moeldoko yang ditetapkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit Kabupaten Deliserdang memberikan pidato pertamanya usai terpilih.
Ketua Umum terpilih Partai Demokrat, Moeldoko yang ditetapkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit Kabupaten Deliserdang memberikan pidato pertamanya usai terpilih.

DELISERDANG, kaldera.id- Ketua Umum terpilih Partai Demokrat, Moeldoko yang ditetapkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit Kabupaten Deliserdang memberikan pidato pertamanya usai terpilih.

Moeldoko sendiri baru hadir di lokasi kongres sekitar pukul 21.39 WIB. Padahal acara ini sudah digelar sejak siang. Moeldoko datang dengan menggunakan kaos berwarna abu dengan paduan celana berwarna hitam dan sepatu yang senada.

Setelah tiba di pintu masuk ballroom Hotel The Hill, Moeldoko disambut dengan tepukan tangan para kader Demokrat yang sudah lama berdiri menunggunya.

Setelah resmi menjadi kader Demokrat dan mendapatkan KTA atau kartu Tanda Anggota Khusus, Moeldoko juga kemudian dipasangkan jaket Partai Demokrat.

“Ini adalah pidato pertama saya, pidato politik di depan publik dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia,” ujar Moeldoko, Jumat (5/3/2021).

“Selanjutnya, saya sangat mengapresiasi saudara- saudara sekalian dari berbagai daerah DPD, DPC, dan organisasi sayap, para pendiri, para senior yang telah berani memperjuangkan cita-cita yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis, terbuka dan modern,” sambung Kepala Staf kepresidenan itu.

Ia sendiri mengkalim bahwa kongres yang memenangkan dirinya itu konstitusional dan sesuai AD/ART Partai Demokrat meskipun kongres itu hanya diklaim oleh sepihak.

KLB adalah konstitusional

“KLB ini adalah konstitusional, seperti yang tertera dalam AD/ ART nya. Untuk itulah, sebelum saya datang kesini, saya ingin pastikan tiga pertanyaan yang tadi saya sampaikan ke saudara-saudara sekalian. Setelah ada kepastian, saya dengan sukarela untuk datang kesini walaupun macetnya luar biasa,” jelas Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan bahwa ia tidak mempunya kekuatan apapun dalam menentukan pilihan peserta yang mempunyai hak suara untuk memilihnya memimpin Partai Demokrat.

“Saya sama sekali tidak punya kekuatan untuk memaksa saudara-saudara sekalian untuk memilih saya. Saya tidak punya kekuatan untuk itu. Tapi semua lahir dari sebuah keyakinan, karena Alhamdulillah ini adalah sebuah kekuatan.

Kepada seluruh pengurus mulai dari DPC, DPD dan organisasi sayap, Moeldoko mengajak untuk bersama-sama membangun Partai Demokrat dibawah kepemimpinannya.

“Para DPD, DPC dan organisasi sayap memiliki semangat yang menggelora yang luar biasa. Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan. Tidak ada yang tertinggal, semuanya kita bersatu padu kita ajak semua. Ini adalah rumah besar kita bersama,” pungkas Moeldoko.

Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun selaku pimpinan sidang memberikan klarifikasi terkait ketidakhadiran Moeldoko saat prosesi pemilihan ketua umum, meski Moeldoko sendiri sudah berada di Medan sejak Kamis. Kata Jhoni, Moeldoko masih melaksanakan tugas-tugas kenegaraan,

“Beliau masih melakukan tugas – tugas kenegaraan baru beberapa jam lagi sampai disini,” ungkapnya saat konfrensi pers.

Selain itu, Jhoni alasan lain Moeldoko tidak hadir lantaran tidak ingin dianggap bahwa Moeldoko akan mempengaruhi peserta forum yang hadir pada saat itu.

“Banyak orang nanti beranggapan kalau Pak Moeldoko hadir, nanti dikira Pak Moeldoko mempengaruhi atau orang – orangnya mempengaruhi permainan ini,” ujarnya. (finta rahyuni)