Diduga Sakit Hati, Pemuda di Binjai Bacok Polisi

Seorang pemuda berinisial RS, 31, nekat membacok anggota Polri yang bertugas di Satuan Sabhara Polres Langkat.
Seorang pemuda berinisial RS, 31, nekat membacok anggota Polri yang bertugas di Satuan Sabhara Polres Langkat.

BINJAI, kaldera.id – Seorang pemuda berinisial RS, 31, nekat membacok anggota Polri yang bertugas di Satuan Sabhara Polres Langkat.

Diketahui, korban bernama Bripka Ade Prayoga, 35, warga Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat

Saat ini korban telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham karena terdapat luka terkena bacokan pelaku pada bagian lengan dan punggung sebelah kanan.

Kasubbag Humas Polres Binjai AKP Siswanto Ginting menjelaskan, kronologi bermula saat pelaku (RS) hendak menebus ponsel miliknya yang digadaikan kepada saksi Kartika sebesar Rp120 ribu.

Namun, RS hanya membawa uang Rp70 ribu sehingga Kartika menolak tebusan tersebut yang akhirnya terjadi pertengkaran.

Peristiwa tersebut, terjadi di Jalan Letnan Umar Baki, Lingkungan VIII, Kelurahan Sukaramai Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

“Pelaku cuma bawa uang Rp70 ribu. Ya kurang, terlibat adu mulut lah mereka,” kata AKP Siswanto Ginting, Senin (19/4/2021).

Mendengar keributan tersebut, Bripka Ade Prayoga datang ke lokasi bermaksud untuk melerai.

Kemudian, Bripka Ade Prayoga meminta RS untuk pergi agar keributan tidak berlanjut

Karena diminta untuk pergi, pelaku diduga sakit hati dan kemudian meninggalkan lokasi.

“Pelaku ternyata pergi mengambil parang panjang dari rumahnya dan kembali ke lokasi TKP. Secara tiba- tiba dia membacok korban yang mengenai lengan dan punggung sebelah kanan,” kata AKP Siswanto Ginting menambahkan.

Terkejut melihat peristiwa tersebut, warga setempat lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Binjai Barat.

Mendapat laporan, Kanit Reskrim Polsek Binjai Barat Ipda H M Firdaus SH bersama anggota turun ke TKP dan kemudian langsung mengamankan pelaku beserta barang buktinya.

“Pelaku kami boyong ke Polsek Binjai Barat bersama dengan barang buktinya yakni sebilah parang panjang, dan baju kaus polisi warna coklat yang dipakai oleh korban,” tukasnya. (mustivan mahardhika)