LANGKAT, kaldera.id – Plt Bupati Langkat, Syah Afandin bersama Kapoldasu, Irjen Pol Panca Putra dan Kasdam I/BB, Brigjen TNI Purwito Hadi Wardono meninjau ternak sapi di Lingkungan 10, Sei Meran, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, Langkat, Selasa (24/5/2022).
Peninjauan ini terkait untuk memastikan hewan ternak tersebut terbebas dari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Sehingga layak dikonsumsi masyarakat luas. Terlebih lagi jelang Idul Adha.
Dalam peninjauan itu, Syah Afandin, Kapoldasu dan Kasdam melihat peternakan milik warga bernama Ali. Dimana terdapat 19 ekor. Dari jumlah tersebut, 6 ekor terinfeksi PMK dan sedang dalam proses perawatan.
Stah Afandin menjelaskan, terdapat 3 kecamatan di Langkat terdampak virus PMK yang menyerang sapi masyarakat. Ketiga kecamatan itu, Besitang, Pangkalan Susu dan Pematang Jaya.
“Total kasus PMK 1.054 ekor sapi. Jumlah itu terdiri dari terinfeksi 1.035 kasus dan kasus baru 19 ekor. Sudah sembuh 665 ekor sapi, mati 2 ekor sapi dan masih sakit 387 ekor sapi,” ungkapnya.
Dia menegaskan untuk hewan sapi yang akan di qurbankan akan terus diawasi dan dipantau kesehatannya oleh dinas dan pihak terkait.
Sementara itu, Kapoldasu mengajak semua pihak untuk bersinergi mencegah penularan virus PMK. “Ini menyangkut keselamatan orang banyak. Jadi TNI/Polri dan pemerintah harus bersinergi menangani virus ini,” sebutnya.
Dijelaskannya, saat ini dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Besitang dan sudah lima desa terkena virus. Hal ini Harus terus diantisipasi agar empat desa lainnya tidak tertular.
“Upayakan isolasi untuk lima desa itu agar tidak berkembang di empat desa lainnya,” tambahnya.
Selanjutnya Kapoldasu menerangkan bahwa sosialisasi tindakan yang sangat penting agar memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan hewan ternaknya.
Pemerintah juga harus tetap memberi pengawasan untuk hewan yang akan di qurbankan pada Idul Adha nanti.
“Siapkan edaran di posko-posko, Bahbinkamtibmas dan Babinsa harus sama-sama membantu masyarakat untuk selalu memberi data tiap hari dan laporan. Kita lakukan tracing, penyakit hewan ke hewan lain. Kami hanya bisa menjaga seperti pendekatan kepada peternak masalah obat. Jadi hewan yang mau di potong dan di angkut harus memiliki surat keterangan kesehatan,” imbaunya.
Kapoldasu juga meminta Kapolsek dan Danramil melakukan penanganan seperti covid-19. Agar hewan-hewan lainnya tidak terkena dan virus tidak terus berkembang ke hewan lainnya.
Untuk itu, tim terpadu harus dibentuk mulai dari kabupaten, kecamatan sampai tingkat kelurahan/desa, guna memotong mata rantai penularan penyakit yang menyerang hewan ternak.
Usai meninjau ternak, rombongan melanjutkan peninjauan Pos Penyekatan Terpadu dalam penanganan PMK di di Posko Satgas PMK perbatasan Aceh – Sumatera Utara di Desa Halban, Aceh.
Kapolres Langkat, AKBP Danu Pamungkas Totok menyatakan, personel Polres Langkat bersama pemerintah dan TNI siap menjalankan amanah yang ditugaskan untuk memeriksa sapi yang masuk dan keluar dari Langkat. “Bersama Pemkab dan TNI, kami akan memastikan sapi yang keluar dan masuk dalam keadaan sehat,” sebutnya. (ali)