Kawasan Bukit Lawang yang berada di Kec. Bahorok, kab. Langkat, Sumatera Utara, merupakan kawasan yang masuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menyimpan banyak pesona alam mulai flora dan fauna serta aktivitas wisatawan yang dilakukan oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Kawasan Bukit Lawang yang berada di Kec. Bahorok, kab. Langkat, Sumatera Utara, merupakan kawasan yang masuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menyimpan banyak pesona alam mulai flora dan fauna serta aktivitas wisatawan yang dilakukan oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

 

LANGKAT, kaldera.id – Kawasan Bukit Lawang yang berada di Kec. Bahorok, kab. Langkat, Sumatera Utara, merupakan kawasan yang masuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menyimpan banyak pesona alam mulai flora dan fauna serta aktivitas wisatawan yang dilakukan oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain menjadi salah satu daerah penyumbang oksigen di dunia, Bukit Lawang juga memiliki ikon individu orangutan yang dapat menarik minat pengunjung yang datang dari seluruh penjuru dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Plt. Bupati Langkat Syah Afandin saat menghadiri kegiatan Festival Orangutan dalam perinatan Hari Orang Utan Sedunia di tebing batu alam Rock Island, Bukit Lawang, Langkat, Jumat (19/8/2022).

” Saya ingin mewujudkan sebuah impian agar bagaimana Bukit Lawang menjadi tempat untuk orang yang ingin memperoleh ketenangan jiwa di kawasan ini,”kata Plt. Bupati Langkat

Upaya untuk menarik minat pengunjung

Syah Afandin yang akrab disapa Bah Ondim menekankan harus ada suatu upaya yang dibuat untuk menarik minat pengunjung agar mau datang ke kawasan Bukit Lawang khususnya Rock Island yang memiliki tekstur tebing batu yang sangat unik dan jarang terpublikasi.

“Coba bayangkan kita duduk diantara tebing batu yang sangat unik ini. Ini perlu kita jaga kelestarian dan ke depan agar ditata, dirawat dan tidak rusak serta dipromosikan menjadi kebanggaan masyarakat di sini,” tambahnya.

Koordinator acara Festival Orangutan dan Pengelola Rock Island, Alex Alzuhri menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini digelar Pameran Foto yang menampilkan aktivitas individu orang utan yang ada di kawasan Bukit Lawang serta diskusi seputar ligkungan dirangkaikan dengan lomba mewarnai bagi anak-anak yang berada di kawasan tersebut.

Festival Orang Utan di Rock Island berlangsung atas kerjasama dengan Pewarta Foto Indonesia Medan, Forum Jurnalis Perempuan, Ikahut, Sumatra Tropical Forest Journalism, INJI Warrior, Center for Orangutan Protection, Canon, Datascrip, HPI Langkat, Penginapan On The Rock dan masyarakat di kawasan Bukit Lawang.

Alex juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Plt. Bupati Langkat yang telah menyempatkan waktu untuk datang ke kawasan Rock Island Bukit Lawang.

“Tentunya kami selaku panitia acara bangga atas kehadiran Pak Plt. Bupati Langkat serta stakeholeder dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini. Menjadi tugas kita bersama bagaimana menjaga serta menjadikan Bukit Lawang menjadi kawasan destinasi kebanggan,” ujar Alex

Orangutan menjadi perhatian internasional

Sementara itu Ketua Dewan Kehutanan Daerah Sumatera Utara Panut Hadisiswoyo mengungkapkan bahwa individu orangutan menjadi perhatian internasional. Sebab orangutan memiliki keunikan dan juga punya khas, serta aset yang harus dilindungi untuk penjaga kawasan ekosistem hutan.

“Berita orang utan bisa menjadi berita Internasional, karena memang orangutan ini merupakan ikon yang berharga agar tidak punah dan spesies yang harus kita dilindungi sebagai penjaga hutan” pungkas Panut

Dia juga menyerukan seluruh lembaga, pemerintah dan masyarakat bersama-sama bergandengan tangan menjaga keberlangsungan individu orangutan agar terhindar dari kepunahan demi keseimbangan ekosistem hutan serta mencegah terjadinya bencana banjir.(Reza)