Penanganan Angka Kemiskinan Ekstrim di Langkat Belum Sempurna

Plt Bupati Langkat, Syah Afandin
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin

 

LANGKAT, kaldera.id – Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengungkapkan,
pengurangan angka kemiskinan ekstrim di Langkat masih belum sempurna walaupun dari pusat sudah mendapatkan insentif atas capaian penurunan penanganan angka kemiskinan ekstrim.

Diakuinya hal tersebut merupakan kesalahannya sebagai ketua tim. Untuk itulah dirinya berharap ke depan senua perangkat desa segera memberikan data untuk diverifikasi dan divalidasi oleh tim demi memperbaiki serta mengatasi kemiskinan ekstrim di Langkat.

“Dalam Mengatasi kemiskinan ekstrim, kita tidak hanya memikirkan apa yang harus mereka makan saja, tapi harus memikirkan apa kebutuhan mereka. Sehingga bisa terlepas dari kemiskinan itu sendiri,” tegasnya saat membuka rapat koordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, di Ruang Pola Bawah Kantor Bupati Langkat, Senin (4 /12/ 2023).

Dia mencontohkan, di kecamatan daerah pesisir. Tidak bisa hanya memberikan bantuan sekarung beras. Tapi, harus bersama sama memikirkan bagaimana masyarakar daerah pesisir dengan mayoritas nelayan bisa lebih sejahtera.

“Bagaimana dia mencari ikan tapi tidak memiliki sampan. Jadi, itu yang harus kita pikirkan. Pemerintah harus memberikan bantuan modal untuk berusaha agar terlepas dari kemiskinan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Langkat, Rina Wahyuni Marpaung mengungkapkan, penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat telah ditetapkan dan menjadi fokus Pemkab Langkat.

Pada 2024 ditargetkan angka kemiskinan ekstrim 0%. Hal ini sesuai dengan Sustainable Development Goals yang sudah ditetapkan oleh pemerintah nasional, provinsi dan kabupaten.

Sekda Kabupaten Langkat, Amril,mengatakan, jumlah penduduk kabupaten Langkat saat ini 1 juta lebih. Insentif mencapai 9,4 %. Artinya, masih banyak lagi penduduk yang masi berada di garis miskin.

Untuk itu dirinya berharap kepada kepala desa dan lurah segera memberikan data kepada tim untuk di verifikasi dan validasi jumlah kemiskinan yang ada di desa. “Saya harap kepada kepala desa agar memikirkan pengunaan anggaran desa untuk penanganan kemiskinan ekstrim di wilayahnya,” katanya.(reza)