STABAT, kaldera.id – Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy menerima kunjungan Presiden Director Energy Power Co. Ltd Mr. Pak Woo Sik di Kantor Bupati Langkat, kemarin. Investor asal Korea Selatan itu menawarkan kerjasama di bidang pengolahan limbah.
Pak Woo Sik dalam sambutannya memperkenalkan, perusahaannya bergerak di bidang pengolahan limbah makanan, LED dan Limbah PLTU FABA. Dijelaskannya, Limbah FABA (Flying Ash Bottom Ash) tersebut bisa digunakan menjadi bahan bangunan dengan teknologi dan hak paten.
Faisal sendiri mengungkapkan, dengan pengolahan limbah yang maksimal diyakini bisa mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui program aksi secara nasional. Pemprov dan pemkab memiliki kewajiban menyusun inventarisasi gas rumah kaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesadaran maupun kepedulian masyarakat terhadap kecenderungan dan kondisi (GRK) di Langkat.
Dijelaskannya, tingkat emisi gas di Kabupaten Langkat terendah pada 2015 dengan 1.064 GG Co2e dan tertinggi pada 2019 dengan tingkat 7.079Gg CO2e. Untuk di ketahui Gg CO2e adalah gigagram setara CO2. Gg CO2e digunakan untuk mengukur emisi gas rumah kaca (GRK).
Pemerintah kabupaten Langkat melalui dinas lingkungan hidup telah melakukan aksi adaptasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan melakukan penanaman mangrove, tanan produktif dan lainnya. “Dari adaptasi dan mitigasi tersebut, Pemkab Langkat menurunkan emisi gas sebesar 4.798,99 CO2e atau sekitar 78%,” jelasnya.
Pada 2024 sesuai program yang dijalankan pemerintah Kabupaten Langkat akan melakukan aksi adaptasi dan mitigasi berupa kampung iklim atau di Desa dan Kelurahan Se Kabupaten Langkat.
“Kami berharap kehadiran investor dapat membawa manfaat dan memberikan hasil terbaik. Saya sangat apresiasi karena kunjungan ini sangat penting untuk kebaikan Kabupaten Langkat” ucapnya. (reza)