Tadarus Ayat-ayat Kekuasaan

Syahrin Harahap (HO-muliavoice)
Syahrin Harahap (HO-muliavoice)

oleh: Syahrin Harahap

KESYUKURANLAH yang pantas terbersit di hati kita saat masih diperkenankan ilahi untuk mengikuti bulan yang mulia ini, bulan yang diharapkan dapat kita manfaatkan untuk mengaktualisasi keberislaman dan menyeka segala macam kesalahan dan kealpaan yang terlanjur dilakukan sebelumnya.

Sebab, kita menyadari bahwa terlalu naif bila momentum ini kita lalui tanpa memperoleh keampulan dari Tuhan Yang Maha Penyayang dan keampunannya selalu melampawinkesalahan-kesalahan kita.

Salah satu nama penting bulan Ramadhan adalah Bulan al-Qur’an (syahrul Qur’an), karena pada bulan inilah al-Qur’an diturunkan. Rasulullah dan para sahabat yang ‘arif bijaksana melakukan pengkajian al-Qur’an sepanjang Ramadhan mereka.

Menyadari akan hal itu, insya Allah akan dilakukan kajian (tadarus) al-Qur’an selama bulan Ramadhan tahun ini dengan mengambil surah al-Mulk (67) sebagai fokus kajiannya.

Pemilihan surah ini, selain jumlah ayat dalam surah tersebut sebanyak 30, sesuai dengan bilangan hari selama Ramadhan, juga karena surah al-mulk (kerajaan-kekuasaan) memiliki relevansi yang tinggi dengan situasi kita saat ini yang sedang mencari pemimpin yang representatif mewakili ‘petunjuk langit’.

Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah metode maqâshidî, kajian yang berorientasi pada nilai-nilai universal yang mengacu pada maqâshid al-syarî’ah sebagaimana terkandung dalam kitab suci ini, khususnya surah ini.

Hal tersebut dilakukan karena disiplin ilmu yang penulis teruki adalah Pemikiran Modern dalam Islam, yang memfokuskan perhatian pada pada nilai-nilai perubahan dan kemajuan serta pemberdayaan (empwerment) umat dalam melakukan tugas-tugas isti’mar mereka untuk memakmurkan bumi.

Semoga nur ilahi selalu menerangi hati dan pemikiran hamba-hamba-Nya yang terus mencari pesan-pesan rabbâniyyah yang dititipkan di balik ayat-ayat suci dan mencari ridha-Nya. Ilâhi anta mawshûdî wa ridhâka mathlûbî. Wallâhu a’lamu bi al-Shawâb. (*)