Site icon Kaldera.id

Proyeksi 2020, Dinamisnya Politik dalam Dinasti dan Wajah Politikus Lawas

Pengamat Politik dari UIN Sumatera Utara, Faisal Riza dan Ketua DPRD, Baskami Ginting.

Pengamat Politik dari UIN Sumatera Utara, Faisal Riza dan Ketua DPRD, Baskami Ginting.

MEDAN, kaldera.id – Tahun 2020 merupakan tahun politik. Di Sumatera Utara, sebanyak 23 kabupaten/kota akan menggelar Pilkada Serentak. Politik di Sumut pun diprediksi penuh dinamika meski diwarnai politik dinasti dan wajah-wajah tokoh politik lawas.

“Perpolitikan di Sumatera Utara cenderung di dominasi tokoh-tokoh lama dan isu saat ini muncul juga tokoh-tokoh baru dalam kontentasi politik di beberapa kabupaten/kota,” kata Pengamat Politik dari UIN Sumatera Utara, Faisal Riza, kepada kaldera.id, Selasa (31/12/2019).

Ia menambahkan politik yang akan terjadi di tahun 2020 di nilai dinamis. Meski masih didominasi tokoh lama, trennya akan muncul tokoh-tokoh baru. “Saya kira dinamikanya akan sangat kencang. Politik kan dinamis,” tukasnya.

Masih terkait perhelatan pilkada serentak, isu yang mencuat di masyarakat saat ini ialah dinasti politik. Menurut Faisal Riza, demokrasi memberikan peluang bagi siapapun termasuk anak dan menantu presiden, namun kalau ada calon lain tidak masalah. “Demokrasi memberi ruang pada semua,” ujar alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Di sisi lain, Faisal Riza juga menyayangkan karena calon-calon kepala daerah yang muncul di permukaan, hadir tanpa ada proses yang dijalani sebelumnya dan masyarakat belum mengetahui sepak terjangnya
“Kepemimpinan itu lahir dari proses sejarah. Proses dia berorganisasi. Proses dia membangun kerja kerja bersama rakyat. Proses dia mengadvokasi aspirasi rakyat. Tapi sekarang ada orang tiba-tiba, masyarakat tidak tahu riwayat kepemimpinannya tiba-tiba mau calon,” tuturnya.

Perpolitikan yang terjadi di 2020 mendatang menurutnya bisa panas bisa juga tidak. “Pilkada ini hanya peristiwa biasa lima tahunan. Bisa tenang bisa juga panas, dinamika nya masih harus terus dicermati,” tutupnya.
Faisal Riza berharap semua pihak optimis dan yakin bahwa 2020 akan membawa perubahan untuk masyarakat Sumatera Utara. “Ya optimis saja. Sembari berharap pilkada bisa membawa perubahan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Baskami Ginting menambahkan, dirinya yakin Sumut akan kondusif pada 2020 meski ada 23 kab/kota yang menggelar pilkada. “Saat ini partai-partai politik sedang melakukan penjaringan calon calon yang punya kualitas untuk diusung. Setiap partai politik masih menjaring orang-orang yang punya potensi untuk dicalonkan Kita harapkan orang yang berkualitas untuk di calonkan,” ujarnya.

Baskami Ginting menambahkan bahwa calon-calon yang diusung dari partai politik dapat memberikan pembangunan untuk masyarakat bukan sekedar hanya kelompok masing-masing “Diharapkan untuk pembangunan bukan untuk kelompok masing-masing. Wajah lama atau baru, tak masalah,” tambahnya.

Mengenai dinasti politik yang saat ini mengemuka kata dia, itu sah saja. Sejauh ini, menurutnya tidak ada undang-undang yang melarang bagi anak, bupati, presiden dan lainnya untuk mencalonkan diri di pilkada. “Masyarakat kan juga sudah bisa menilai. Sosok itu punya kemampuan atau tidak,” pungkasnya. (al anggia siregar/f rozi)

Exit mobile version