Site icon Kaldera.id

Mahathir Mundur, Koalisi Pakatan Harapan Bubar

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad 

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad 

KUALA LUMPUR, Kaldera.id – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad  secara resmi telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri (PM) kepada Raja Malaysia, YDP Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin (24/2/2020).

Seperti dilansir kantor berita Bernama, Senin (24/2/2020), kantor PM Malaysia telah mengonfirmasi terkait pengunduran diri Mahathir sebagai PM Malaysia.

“Tun Dr Mahathir bin Mohamad telah menghantar surat peletakan jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini.

Surat tersebut telah dihantar kepada YDP Agong pada jam 1 tengah hari,” ujar Mahathir dalam postingan di akun Twitternya.

Pengunduran diri Mahathir ini muncul setelah beredar spekulasi pada Minggu (23/02/2020) bahwa pemerintahan baru akan menggantikan koalisi Pakatan Harapan.

Diketahui sebelumnya Mahathir telah berulang kali menyampaikan pengunduran dirinya sebagai PM Malaysia akan dilakukannya setelah Malaysia menjadi tuan rumah KTT APEC pada November tahun ini.

Pemilihan umum Malaysia ke-14, Pakatan juga telah setuju bahwa Mahathir akan menjadi PM selama dua tahun sebelum kemudian menyerahkan jabatan tersebut kepada Presiden PKR, Anwar Ibrahim.

Para pendukung Anwar telah mendesak agar perjanjian soal dua tahun menjabat itu ditepati.

Pada Kamis (20/02/2020), kelompok veteran PKR, Otai Reformist 1998 menyatakan bahwa mereka menginginkan Anwar menjadi PM Malaysia pada Mei mendatang.

Anwar sendiri mengatakan bahwa tidak perlu ada tekanan padanya maupun Mahathir mengenai isu pergantian kepemimpinan.

“Posisi kami jelas. Kami tak ada keraguan. Komitmen kami adalah melihat Dr Mahathir sebagai PM untuk melakukan tugas-tugasnya dengan dukungan penuh,” ujar Anwar.

Nantinya, tambah Anwar, Mahathir lah yang akan memutuskan kapan waktu yang tepat terkait pemindahan jabatan PM Malaysia kepada dirinya.

“Bahkan, sayalah yang menyarankan agar Dr Mahathir diberi kesempatan untuk memimpin. Sementara itu saya hanya akan bersabar,” tegasnya. (Finta rahyuni)

Exit mobile version