Kegiatan Khitanan di Sekretariat Bersama (Sekber) Rumah Kolaborasi, Jalan Cut Mutia Medan, Selasa (25/8/2020).
Kegiatan Khitanan di Sekretariat Bersama (Sekber) Rumah Kolaborasi, Jalan Cut Mutia Medan, Selasa (25/8/2020).

MEDAN, kaldera.id – Semarakkan Hari Kemerdekaan, 75 orang anak mengikuti kegiatan Khitan Berkah Kolaborasi di Sekretariat Bersama (Sekber) Rumah Kolaborasi, Jalan Cut Mutia Medan, Selasa (25/8/2020).

Bakal calon Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman menuturkan, kegiatan khitan massal ini dilakukan sesuai protokol kesehatan. Panitia mengatur agar kegiatan tidak menimbulkan kerumunan.

“Kita tidak bisa melakukan tindakan khitan apabila anak reaktif. Jadi kegiatan ini memang sangat menguntungkan. Terkhusus memang saat ini, anak-anak dalam keadaan libur sekolah. Jadi anak bisa melakukan daring di rumah, tapi sudah di sunat,” terangnya saat meninjau kegiatan.

Kata Aulia, kegiatan khitan massal tidak hanya di lakukan di Rumah Kolaborasi. Rencananya, kegiatan seperti ini akan dibuat di beberapa titik lain di Kota Medan. “Saat ini, jadwal dari Medan Marelan dengan jumlah peserta 100 orang. Insha Allah kita support jika ada permintaan sunat massal dari kawasan lain,” tukasnya.

Penanggungjawab kegiatan Khitan Berkah, Faisal Arbi menuturkan, kegiatan kali ini sudah terencana sekitar satu bulan yang lalu. “Kita berani membuat kegiatan karena konsepnya sesuai protokol kesehatan. Sebab, melakukan kontak fisik beresiko penularan,” ungkap dia.

75 Orang Anak Ikuti Khitanan

Untuk itu kegiatan dibuat bertahap hingga Rabu (26/8/2020). “Mengingat protokol kesehatan, harus menghindari pengumpulan massa yang terlalu besar. Hari ini ada sekitar 25 orang anak yang di khitan,” tutur Faisal.

Kepada warga yang akan memasuki lokasi kegiatan, jelas dia, di cek temperatur tubuhnya. Setelah itu, ditanya riwayat perjalanan anak dan orangtua.

“Kemudian pemeriksaan terakhir, dilakukan rapid test. Dengan konsep itulah makanya kami berani membuat kegiatan khitan massal ini dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan,” jelas dia.

Kata dokter umum yang pernah bertugas di RS Paru Sumut ini, jika ada peserta yang reaktif, sesegera mungkin akan dimobilisasi. “Kita sudah berkoordinasi dengan tim medis, akan segera kita rujuk fasilitas kesehatan setempat untuk memobilisasi yang reaktif. Anak tidak bisa disunat,” ungkapnya.

“Jangankan yang reaktif. Begitu periksa di pintu depan, temperatur melebihi 36,4 celcius, kita sarankan untuk khitan besok, menunggu suhu tubuhnya normal kembali,” tutup Faisal Arbi. (reza sahab)