Di Depan Cak Imin, Gus Irawan Motivasi Santri Agar Melek Digital dan Jaga Moral

redaksi
22 Okt 2025 15:27
News Sumut 0 3
2 menit membaca

 

BARUS, kaldera.id- Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Gus Irawan Pasaribu menyerukan agar para santri mampu menjadi pelopor literasi digital dan penjaga moral bangsa di tengah derasnya arus teknologi informasi.

Hal itu disampaikan Gus Irawan di hadapan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Titik Nol Islam Nusantara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (22/10/2025).

Hadir di situ Waketum DPP PKB, pimpinan komisi, Wakil Gubernur Sumut Surya, Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, Bupati Mandailing Natal Syaifullah Nasution, Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe, Wawako Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik, Ketua PWNU Sumut Marahalim Harahap, serta pimpinan lembaga pendidikan Islam, ulama, dan ribuan santri dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Gus Irawan menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk meneguhkan peran santri dalam menjawab tantangan zaman.

“Jika dulu para santri berjuang dengan senjata melawan penjajahan fisik, maka kini perjuangan itu bergeser menjadi melawan penjajahan moral dan informasi di era digital,” ujar Gus Irawan.

Ia mengingatkan bahwa teknologi digital telah membawa kemudahan luar biasa dalam mengakses ilmu pengetahuan, namun juga menghadirkan ancaman berupa penyebaran hoaks, konten negatif, dan degradasi moral. Karena itu, santri dituntut bijak dalam memanfaatkan teknologi.

“Teknologi bukan musuh, tetapi harus kita saring. Ambil yang baik, buang yang buruk,” tegasnya.

Gus Irawan juga menekankan pentingnya disiplin waktu dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi agar tidak terjebak pada hal-hal yang tidak produktif.

“Waktu adalah anugerah. Santri harus mampu mengatur waktu untuk belajar dan beribadah, serta menggunakan teknologi untuk hal yang positif,” katanya.

Menurutnya, santri era digital memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam dakwah dan pembangunan bangsa melalui media sosial dan platform digital lainnya.

“Mari buktikan bahwa santri bukan hanya memahami ilmu agama, tetapi juga generasi yang melek teknologi dan mampu mengarahkan teknologi untuk kemaslahatan umat,” tutur Bupati.

Selain itu, Bupati juga ikut mendorong pembangunan Museum Islam di Titik Nol Barus sebagai simbol peradaban Islam Nusantara, sekaligus mengusulkan pembangunan tangga berjalan menuju makam Papan Tinggi agar akses bagi peziarah dan wisatawan semakin mudah, tutupnya.