MEDAN, kaldera.id – PSMS Medan peringati hari jadinya ke-70 tahun. Rangkaian acara pun telah disiapkan sejak Senin (20/4/2020) hingga Rabu (22/5/2020). Namun, wabah Covid-19 perayaan pun tak ada tiup lilin seperti biasa dan hanya diadakan dengan sederhana.
Peringatan tim yang berdiri 21 April 1950 ini, mulai acara ziarah, penaikan bendera PSMS, dan pembagian sembako dan bingkisan kepada mantan pemain, pelatih, dan pengurus. Rangkaian pertama, pengurus PSMS Medan ziarah ke makam mantan pemain, pelatih dan pengurus tim berjuluk Ayam Kinantan itu.
Ziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Batu Ging Ging, Medan Baru, Medan, yang dipimpin Manajer PSMS Mulyadi Simatupang didampingi Sekretaris Tim Julius Raja, serta sejumlah pengurus. Ziarah ke makam M Taufik Lubis yang merupakan mantan kiper PSMS dan timnas di era 70-an. Kemudian makam Zainuddin, mantan Sekum PSMS tahun 1992-1993, dan ke makam H Suryanto Herman yang juga pernah menjadi pelatih PSMS. “Tentu yang lainnya juga akan ziarah di tempat berbeda kita akan ke makam Wibosono di Tanjung Selamat dan Ramli Yatim di dekat Jalan pancing,” ungkap Julius Raja.
Rangkaian kedua, pengibaran bendera PSMS di Sekretariat Kebun Bunga, Selasa (21/4/2020). Namun, acara sakral dari rangkaian ini hanya pengibaran bendera saja, tak ada potong kue dan nasi tumpeng, yang biasa dilakukan tiap tahunnya. “Besok adalah upacara pengibaran bendera PSMS di Kebun Bunga. Upacara pun tidak ada seremonial karena wabah Covid-19. Makanya kita tidak mengundang seperti supporter dan lainnya. Karena kita ikuti himbauan pemerintah untuk berada di rumah,” kata pria yang akrab disapa King itu.
King menyebutkan, rangkaian penutup adalah pemberian bingkisan kepada para keluarga mantan pemain, pengurus, dan pelatih PSMS di kediaman Pembina PSMS, Kodrat Shah, Rabu (22/4/2020). Lagi-lagi, merebaknya virus Corona juga tak dilakukan dengan mengumpulkan banyak orang. Pembagian sembako ini hanya diwakilkan secara simbolis dan selanjutnya akan didistribusikan langsung. “Hari Rabu di rumah acara Pak Kodrat bersamaan dengan HUT PSSI. Kita buat syukuran kecil-kecilan dengan memberikan bingkisan kepada mantan-mantan. Namun diwakili untuk didistribusikan karena wabah covid ini. Jadi, kita door to door,” jelas King.
Dibalik usia PSMS yang sudah menginjak 70 tahun, King Rahmad Hidayat dkk mampu mengembalikan tim ini kembali berlaga dikasta tertinggi Indonesia, Liga I. “Kita tentu akan mengembalikan kejayaan PSMS dimana para pemain dan mantan pemain yang telah berjuang membela hijau hijau dahulu, kita bisa mempertahankan dan meraih prestasi lebih baik,” pungkasnya. (haris)