MEDAN, kaldera.id – Pemuncak klasemen Liga Primer Inggris, Liverpool, telungkup di St Mary Stadium. The Red tumbang setelah gol mantan strikernya, Danny Ings, tak mampu dibalas tim asuhan Juergen Klopp itu.
Liverpool melawat ke Southampton dengan kondisi yang tak baik. Usai menang 7-0 atas Crystal Palace, Liverpool meraih hasil minor karena hanya mampu meraih hasil imbang melawan tim semenjana West Bromwich Albion dan Newscastle United. Kemudian di laga ini Klopp juga harus memasang Henderson sebagai bek tengah, karena kekurangan pemain di posisi itu.
Ings yang dijual Liverpool dua musim lalu, menghabisi Liverpool di menit 2. Lewat sebuah skema set piece, James Ward-Prowse mengirimkan umpan cantik ke arah Ings. Dengan skillnya, Ings mengangkat bola melengkung ke sisi kiri atas gawang yang mengecoh Alisson. 1-0. Ings terlihat tak melakukan selebrasi atas gol ini. Segan dia.
Liverpool yang tampil dominan dengan 68 persen penguasaan bola hanya mampu membuat satu shoot on target, meski melakukan 17 percobaan. Sementara, Soton tampil efektif meski hanya memiliki 32 persen penguasaan bola. Mereka melakukan tiga tembakan ke arah gawang dari tujuh upaya tembakan. Sampai akhir pertandingan skor tak berubah.
Dalam laga ini, Klopp masih banyak cakap. Usai laga, ia bahkan mengklaim Liverpool harusnya menerima 2 penalti karena pelanggaran yang dilakukan pemain Southampton.
Dilansir bola.net, Jurgen Kloop mengklaim penalti ketika Sadio Mane dijatuhkan Kyle Walker-Peters. Namun, wasit tidak melihat momen itu sebagai penalti. Klopp yakin Mane tidak melakukan diving dan itu penalti. “Siapa pun yang bilang Sadio Mane diving adalah lelucon terbesar di dunia,” kecam Klopp kepada Sky Sports.
Sebelum insiden Sadio Mane, Klopp juga merasa Liverpool harusnya mendapat penalti lain. Ryan Bertrand dianggap melakukan handball saat melakukan blok pada tendangan Wijnaldum di dalam kotak penalti. Dalam laga ini, Klopp masih saja mempertahankan trio Firmino, Salah Mane yang di musim ini belum begitu memuaskan.(f rozi)