MEDAN, kaldera.id – Pebulutangkis asal Labuhanbatu Utara (Labura) yang kini bergabung di PB Djarum, Nurul Tetra Junia Matondang, menjadi andalan meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 dari nomor tunggal putri.
Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatera Utara (Sumut), Kusprianto ST di Posko Publikasi PON XXI Wilayah Sumut, Kantor Dispora Sumut, Rabu (14/6/2023), mengatakan, Sumut membidik 1 medali emas pada PON 2024 nanti.
“Medali emas dibidik dari nomor tunggal putri. Meskipun nomor lain juga memiliki peluang,” ungkapnya.
Emas tunggal putri diharapkan dari Nurul Tetra Junia Matondang. Pebulutangkis asal Labura tersebut saat ini bergabung dengan PB Djarum dan berada di peringkat empat nasional. Nia–sapaan karibnya–merupakan peraih beasiswa bulu tangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017.
Nurul Tetra Junia Matondang
Ia memulai perjalanannya melalui audisi di GOR Angkasa, Pekanbaru, Riau, menyisihkan ratusan bahkan ribuan atlet putri, hingga akhirnya menjadi bagian dari skuad Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum Kudus.
“Kita berharap Nurul bisa membuat sejarah di PON nanti. Prestasi terbaik bulutangkis Sumut pada PON adalah medali perunggu tahun 2008 lalu ,” sebutnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, PBSI Sumut melakukan latihan intensif. Yang bergabung dengan Pelatda KONI Sumut melakukan latihan 10 sesi dalam seminggu.
“Sumut juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Seri 100. Semua atlet kita akan tampil di sana,” paparnya.
Untuk PON 2024, pihaknya mengandalkan atlet lokal. Mereka latihan di Pulau Jawa, tapi mereka kelahiran Sumatera Utara.
Kepala Bidang Prestasi PBSI Sumut, Anton King, menjelaskan, saat ini PBSI Sumut mempersiapkan 16 atlet menuju PON 2024. Rinciannya delapan putra dan delapan putri. “Saat ini yang menjalani Pelatda KONI Sumut adalah delapan atlet putra. Kami berharap delapan atlet putri bisa segera bergabung,” ujarnya.
PBSI Sumut yakin karena cabang bulutangkis pada PON 2024 khusus untuk kelahiran 2003. Kemudian atlet yang tampil wajib terdaftar di Sistem Informasi (SI) PBSI. “Pencurian umur tidak terjadi,” sebut King.(f rozi/mi/red)