Warga etnis jawa yang berada di Kota Medan sepakat bersatu pada Pilkada Kota Medan 2020 mendatang.
Warga etnis jawa yang berada di Kota Medan sepakat bersatu pada Pilkada Kota Medan 2020 mendatang.

MEDAN, kaldera.id – Warga etnis jawa yang berada di Kota Medan sepakat bersatu pada Pilkada Kota Medan 2020 mendatang. Perhelatan itu akan dijadikan momen meningkatkan harkat dan martabat warga etnis jawa di segala aspek.

Hal ini berdasarkan hasil kesimpulan saat rembuk sedulur selawase, di Kafe Nongkrong, kemarin.

Selain itu, para tokoh etnis jawa di Medan ini akan merumuskan beberapa nama yang layak dimajukan sebagai calon pada Pilkada Medan.

Tokoh yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi Kota Medan saat ini.
Nama-nama tersebut berasal dari kalangan pengusaha, birokrat, politisi, akademisi dan lainnya.

“Kita siapkan lima nama calon sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan,” ungkap sesepuh jawa, Letkol (Purn) Oliv Suja’i.

Menurut Oliv, eksistensi warga jawa sebagai etnis mayoritas di Kota Medan akan diperhitungkan jika seluruh elemen masyarakat bisa bersatu dan menyatu.

“Pilkada 2020 harus menjadi momen bagi warga jawa untuk bersatu dan menyatu,” harap pria yang pernah menjabat Kakansospol Medan itu.

Dia mengingatkan, saat ini hanya berapa persen kursi di DPRD Medan, DPRD Sumut, DPS dan DPD yang diduduki oleh etnis jawa.

Padahal, mayoritas pemilih di Kota Medan adalah etnis Jawa. “Ini indikasi awal, bahwa warga jawa tidak menyatu dalam setiap even pemilu. Terbelah dalam kepentingan sesaat,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni yang hadir dalam pertemuan tersebut dan dikonfirmasi terpisah mengatakan, dirinya tidak bersedia maju dalam Pilkada Kota Medan 2020 ini, baik sebagai calon wali kota maupun wakil wali kota.

Padahal Husni merupakan salah satu tokoh etnis jawa yang menonjol saat ini di Kota Medan dari kalangan birokrat. Selain pejabat publik, Husni juga menjabat Ketua Pramuka Kota Medan. Organisasi ini dianggap mumpuni untuk mensosialisasikan dirinya. Belum lagi tagline Kota Medan saat ini “ayo bikin cantik Medan” berkaitan langsung dengan bidang kerjanya.

“Ngabdi untuk negara sajalah dulu, 9 tahun lagi pensiun. Kalaupun diajak ya nggaklah,” ungkapnya melalui pesan singkat yang dilayangkan kepada kaldera.id, Rabu (5/2/2020).

Dia menjelaskan, dirinya hadir dalam pertemuan tersebut juga tidak sengaja. Kebetulan ketemu di cafe tersebut. “Kebetulan ketemu. Diajak kumpul. Diajak foto. Ya, gak bisa nolak,” tambahnya.(reza sahab)