Tak Boleh Dikubur, Jenazah Korban Virus Corona harus Dikremasi

Tak Boleh Dikubur, Jenazah Korban Virus Corona harus Dikremasi. (AFP/Getty Images)
Tak Boleh Dikubur, Jenazah Korban Virus Corona harus Dikremasi. (AFP/Getty Images)

WUHAN, kaldera.id – Krematorium di Wuhan, China, disebutkan bekerja sepanjang hari selama wabah virus corona (coronavirus). Hal Itu terjadi saat jumlah kematian akibat virus itu naik menjadi 490 orang.

Dilansir dailymail.co.uk, Kamis (6/2/2020), jenazah korban yang telah meninggal karena virus harus dikremasi daripada dikuburkan. Hal ini merupakan perintah dari Komisi Kesehatan Nasional China pada 1 Februari 2020 . Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus yang lebih masif.

Seorang pekerja krematorium di Tuan Yun, mengungkapkan jam kerja panjang yang ia dan rekan-rekannya lakukan untuk memindahkan jenazah dari rumah sakit dan rumah-rumah pribadi. Menurut Yun, setidaknya 100 kantong mayat diperlukan setiap hari. Mayat dikumpulkan dari tiga rumah sakit utama Wuhan ditambah rumah sakit kecil lainnya, serta tempat tinggal pribadi. “Sejak 28 Januari, 90 persen karyawan kami bekerja 24/7 … kami tidak bisa kembali ke rumah,” kata Yun kepada The Epoch Times.

Dia menjelaskan bahwa rumah duka di Wuhan sedang berjuang untuk mengatasi masuknya mayat. “Hampir semua staf di setiap rumah duka di Wuhan dilengkapi sepenuhnya, dan semua ruang kremasi Wuhan bekerja 24 jam,” katanya.

Warga setempat Wuhan menambahkan bahwa staf lain di rumah duka termasuk resepsionis tidak memiliki pakaian pelindung yang diperlukan. Anggota keluarga dilaporkan dilarang melihat tubuh orang yang mereka cintai, yang dijemput staf rumah duka, karena risiko berpotensi terinfeksi.(f rozi)