Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

JAKARTA, kaldera.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, Jokowi menyebutkan pengaruh APBN hanya 16 persen terhadap perekonomian yang tercermin dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

“Sekarang ini, (di) PDB kita, APBN kita hanya pengaruhi 16 persen. Kecil sekali APBN memengaruhi PDB,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rakornas Investasi untuk Indonesia Maju yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (20/2/2020) seperti dilansir CNN.

Bahkan, jika ditambah dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), kata Jokowi, hanya berpengaruh 23 persen terhadap perekonomian nasional. Sementara, dunia usaha memiliki peranan yang jauh lebih besar.

” Artinya, 77 persen yang menggerakkan adalah dunia usaha, swasta,” katanya.

Besarnya peran swasta, sambung Jokowi, harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, kinerja swasta akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

“Kalau ini kita enggak ngerti teori-teori ini sulit kita memahami betapa pentingnya arus modal masuk yang namanya investasi,” ucap Jokowi.

Oleh karenanya, pemerintah berusaha memperbaiki iklim investasi. Salah satunya melalui penyederhanaan perizinan hingga pemberian insentif perpajakan.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peran konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi 2019 hanya 11,41 persen atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya, 12,12 persen.(finta rahyuni)