JAKARTA,kaldera.id – BEI memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan bursa saham pada pada pukul 9.37 WIB, Kamis (19/3). Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan pembekuan dilakukan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok hingga 5,01 persen.
“Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat,” katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis (19/3/2020) pagi.
Perdagangan akan dilanjutkan kembali pada pukul 10.07. Sebagai informasi, pada sesi pembukaan perdagangan Kamis, IHSG hanya mampu bertahan selama 30 menit dari pembukaan yang sempat bertengger di posisi 4330. Indeks terus amblas ke level 4.113 atau turun 217 poin. IHSG kembali memecahkan rekor pelemahannya sendiri selama 4 tahun terakhir sejak 2016.
Indeks dibuka di level 4.690 dan hanya bertahan beberapa menit sebelum mencatatkan penurunan tajam. Sebanyak 294 saham melemah, 42 menguat dan 56 saham tidak berubah. RTI Infokom mencatat investor jual bersih sebesar Rp451,71 miliar.
Pelemahan telah terjadi dalam sebulan terakhir, tercatat bursa merosot tajam sebesar 30,65 persen dari posisinya bulan lalu. IHSG sempat membuka tahun 2020 di posisi 6.285. Ini merupakan trading halt kedua yang dilakukan BEI minggu ini.
Sebelumnya, BEI membekukan perdagangan Senin (17/3) petang setelah kehilangan 234,55 poin. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan telah meramal tren pelemahan pada perdagangan hari ini.
Dia bilang, virus corona masih menjadi kekhawatiran utama investor. “Pergerakan akan dipengaruhi tingginya ketidakpastian dari perekonomian akibat tingginya kasus (virus corona) dalam negeri,” kata Dennies seperti dikutip dari risetnya Kamis, (19/3).
Dirinya memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 4.170-4.243 dan resistance 4.432-4.548. (cnn/kaldera)