Edwin Effendi, Kadis Kesehatan Kota Medan
Edwin Effendi, Kadis Kesehatan Kota Medan

MEDAN, kaldera.id – Jumlah kasus positif covid-19 di Medan ada sebanyak lima orang, Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 58 orang dan Orang dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 465 orang.

“Dari jumlah tersebut ada satu pasien positif serta tiga PDP yang sudah meninggal,”kata Edwin Effendi Kadis Kesehatan Kota Medan dalam keterangan persnya, Selasa (31/3)2020).

Edwin menyebut jumlah pasien covid-19 akan berpotensi terus bertambah dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan social distancing dengan benar.

“Mobilitas penduduk kota Medan yang masih banyak diluar akan sangat beresiko terhadap penularan covid-19 ini,”jelasnya.

Saat ini, kata Edwin jajaran kesehatan kota Medan telah melakukan pelayanan serta siaga mulai dari puskesmas baik maupun rumah sakit pemerintah atau swasta guna mengantisipasi penyebaran covid-19 di kota Medan.

“Kita melakukan pelayanan pendampingan di lapangan terkait observasi untuk ODP juga pendampingan edukasi keluarga sehingga keluarga lebih tenang dan tidak cemas,”ujarnya.

Selain itu, penyemprotan disinfektan juga sudah dilakukan hampir keseluruhan wilayah kota Medan yang bekerja sama dengan seluruh mitra kerja beserta seluruh satuan tugas yang melibatkan TNI polri dan juga masyarakat.

Kasus Positif di Medan Bertambah

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk rutin melakukan tiga hal-hal pokok dalam mengantisipasi penyebaran covid-19.

Pertama, tetap dirumah dan hanya keluar rumah jika ada hal penting; kedua, menjaga jarak dengan orang lain minimal dengan jarak satu meter; ketiga, rutin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air dalam kondisi mengalir.

“Ini perlu kami tegaskan ulang bahwa handsanitiser yang terbatas juga tidak menjamin kita terbebas dari covid-19 untuk itu kami himbau masyarakat untuk melakukan hal pokok tadi karena selain itu hanya sebagai alternatif tambahan,”ujarnya.

Sebelumnya pemerintahan kota Medan telah menyiapkan tempat penguburan khusus pasien covid-19 beserta tim pengubur yang sudah dibekali pengetahuan terkait covid-19 dan juga beberapa fasilitas penunjang.

“Tempat penguburan ini kita harapkan bisa membantu sehingga tidak ada masalah karena yang menguburkan pun kadang menjadi ragu.

Kami sudah beritahu bahwa pasien covid-19 yang meninggal sudah dilakukan pengamanan dari rumah sakit sehingga tidak akan menularkan lagi.

Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, namum pasien harus cepat dikuburkan sebelum empat jam,”pungkasnya.(finta rahyuni)