Petugas Polsek Medan Kota dan Inafis Polrestabes Medan identifikasi jasad Ikhsan dan Rafa.
Petugas Polsek Medan Kota dan Inafis Polrestabes Medan identifikasi jasad Ikhsan dan Rafa.

MEDAN, kaldera.id – Polisi dalami pengakuan Rah, 30, ayah tiri Ikhsan Fatahilah, 10 dan Rafa Anggara, 5, yang diduga membunuh bocah malang itu atas pengakuannya kepada ibu korban.

Pengakuan itu disampaikan Rah kepada isterinya dan juga ibu kandung Ikhsan dan Rafa itu, Fahtulazanah, 30, melalui akun media sosialnya. Rah mengakui, jika dirinyalah yang menghabisi nyawa abang beradik itu, yang ditemukan tewas mengenaskan dilingkungan Sekolah Global Prima Jalan Brigjen Katamso Kel Sei Mati Kec Medan Maimun, Medan, Minggu (21/6/2020) pagi.

Pengakuan itu disampaikan Rah kepada isterinya melalui chat messenger Facebook. Dimana pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu mengakui perbuatannya menganiaya kedua bocah itu hingga tewas. Pengakuan Rah itu telah diamankan petugas sebagai barang bukti.

Hal tersebut diakui Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko. Rah sendiri belum diketahui keberadaannya. Petugas pun masih memburunya. “Iya. Pengakuan ayah tirinya seperti itu (pembunuhan). Disampaikan melalui chat FB (Facebook) ke isterinya (ibu korban),” ungkap Riko kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).

Sosok Rah sangat penting guna mengungkap kematian abang beradik, Ikhsan Fatahilah, 10 dan Rafa Anggara, 5 itu. Sebab, sebelum ditemukan tak bernyawa, keduanya menemui ayah tiri mereka itu di sekolah tersebut yang bekerja sebagai kuli bangunan, pada Sabtu (20/6/2020) siang.

Jasad Ikhsan Fatahilah pertama kali ditemukan disudut bangunan gedung sekolah dalam posisi telentang dan bagian wajah memar. Jasad sang adik, Rafa Anggara, ditemukan didalam parit samping gedung sekolah tersebut dengan posisi telentang dan ditutup dengan triplek dan kertas karton. (Haris)