MEDAN, kaldera.id – Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution sampaikan beberapa program Pemko Medan yang batal dilaksanakan akibat pandemi Covid -19. Tertundanya sejumlah program akibat sebagian dana pengerjaan proyek direfocusing ke penanganan Covid-19 dan disebabkan hal lainnya.
Bahkan, P-APBD Kota Medan 2020 yang baru disahkan mengalami penyusutan sebesar Rp1, 3 triliun. Akibatnya, tidak banyak pembangunan yang dapat dilakukan.
“Permasalahan yang dihadapi sangat kompleks. Saat ini jutaan orang sudah meninggal akibat Covid-19. Di Medan angka kematian akibat Covid -19mencapai 3,9%. Angka itu menunjukkan hal ini akibat wabah karena angka kematian di atas angka kematian akibat penyakit biasa yakni, 1.2%.
Menurut Kadis Kesehatan, kalau angka kematian sebesar 1,2% disebut akibat penyakit biasa,” jelas Akhyar saat silaturahim dengan wartawan di Taman Cadika Medan, Selasa (22/2020).
Untuk program Pemko Medan yang tertunda pengerjaanya antara lain, pembangunan air mancur di Taman Sri Deli Medan. Selain itu, pengerjaan sejumlah drainase dan jalan.
Diakuinya saat ini masih banyak jalan rusak dan drainase tersebut belum dibenahi. Namun, banyak juga yang sudah diperbaiki. “Waktu saya masih bersama Pak Eldin, sudah banyak yang kami perbaiki. Tapi, memang ada yang audah rusak kembali. Begitu juga ketika saya menjabat Plt l banyak yang saya benahi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, beberapa taman di Kota Medan seperti, Taman Cadika, Taman Maharani sudah dibenahi. Bahkan, disediakan untuk tempat berkreasi anak muda. “Bahkan, Taman Cadika yang seluas 25 hektar ini menjadi RTH,” jelasnya.
Selain masalah infrastruktur, Akhyar juga menjelaskan program yang terkendala antara lain, masalah belum terlaksananya MRT dan BRT akibat dana operasional per tahunnya terlalu besar. Begitu juga TPA Terjun yang belum berubah konsep.
“Saya siap duduk bersama untuk diskusi mencari solusi terkait persoalan kota,” tambahnya. (reza sahab)