MEDAN, kaldera.id- Seorang bayi berusia 2 tahun, Immanuel Haloho juga ikut terseret dalam banjir bandang di Perumahan De Flamboyan.
Ia disebut hilang bersama ibunya, Juwita Simanjuntak (29) dan bibinya, Arista Simanjuntak (24) yang tewas dalam banjir bandang Kamis (3/12/2020) malam itu dan sudah ditemukan.
Paman korban, Risdo Haloho menyebut Immanuel bersama ibu dan bibinya saat itu terjebak banjir di jembatan perumahan De Flamboyan.
“Di jembatan itulah rupanya kena hantam dari sungai itu,” katanya kepada kaldera.id, Sabtu (5/12/2020).
Namun, Risdo mengatakan, informasi terkait keberadaan anak tersebut masih simpang siur. “Anaknya ada yang bilang dititip, ada yang bilang hanyut sama mamanya,” jelasnya.
Menurut informasi yang didapat dari paman korban, Immanuel sehari-hari memang tinggal bersama ibu dan juga bibinya. Sedangkan ayahnya bekerja di Kalimantan.
Sementara itu, jenazah ibu dan bibi korban yang sudah ditemukan akan dibawa ke kampung halaman di Jambi sore ini. “Ayahnya di Kalimantan, balek lagi ke rumah duka mau dibawa ke Jambi, sore baru berangkat,” pungkasnya.
Selain Immanuel, Tim SAR juga masih melakukan pencarian kepada satu korban lainnya yaitu Herman Asmen (48). Menurut informasi, Herman ikut terseret saat keluar rumah untuk mengecek lokasi banjir.
Pencarian dilakukan dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai.
“Sekitaran pinggiran sungai juga dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yg diakibatkan luapan air sungai tersebut. Namun hingga saat ini korban belum diketemukan,” jelas Humas SAR Kota Medan, Sariman Sitorus. (finta rahyuni)