Dr Muryanto Amin, M.Si, Dekan FISIP USU.(ist)
Dr Muryanto Amin, M.Si, Dekan FISIP USU.(ist)

MEDAN, kaldera.id – Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin ke seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap hingga Maret 2022 mendatang. Untuk tahap awal ini, Sumatera Utara mendapat jatah sekitar 40 ribu dosis vaksin Covid 19 yang akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin mengatakan kelancaran proses pemberian vaksin ini tergantung dari dukungan masyarakat.

Dia berharap agar masyarakat mendukung penuh program vaksinasi ini. Tujuannya agar proses pemberian vaksin yang sudah direncanakan oleh pemerintah berjalan sesuai agenda.

“Pemerintah pusat secara serius sudah menunjukan kerja yang cukup baik dengan menyediakan vaksin gratis bagi masyarakat,” ucap Muryanto Amin, Selasa (5/1/2021).

Bentuk dukungan bisa diberikan masyarakat kata Muryanto, bisa berupa mencari informasi yang cukup mengenai proses vaksin ini. Kemudian menyampaikannya kepada keluarga, lingkungan sekitar serta lingkungan kerja.

“Sehingga informasi yang diperoleh tidak simpang siur,” katanya.

Lanjut Muryanto Amin, selama sinergitas pemerintah dan masyarakat berjalan baik, proses pemberian vaksin akan bisa segera dituntaskan. Laju penyebaran Covid 19 pun segera teratasi.

“Kita berdoa agar proses pemberian vaksin bisa berjalan dengan baik dan cepat, selama masyarakat memahami bahwa kendala-kendala yang diperkirakan oleh pemeriatah itu bisa diantisipasi jika masyarakat memberikan dukungan,” tambah Rektor Terpilih USU 2021-2026.

Namun nantinya meski vaksinasi sudah berjalan, Muryanto berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menghindari kerumunan.

“Karena Covid 19 ini, memberikan satu pengalaman bagi masyarakat cara menjaga kesehatannya, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, misalnya mencuci tangan, menggunakan masker, itu kebiasan baru yang harus diterapkan secara terus menerus,” pungkasnya.(finta rahyuni)