Arus lalu lintas di jalan SM Raja tepatnya di depan Hotel Grand Antares Medan, selalu mengalami kepadatan di jam-jam pulang kerja, Kamis, (4/3/2021).
Arus lalu lintas di jalan SM Raja tepatnya di depan Hotel Grand Antares Medan, selalu mengalami kepadatan di jam-jam pulang kerja, Kamis, (4/3/2021).

Medan, kaldera.id – Arus lalu lintas di jalan SM Raja tepatnya di depan Hotel Grand Antares Medan, selalu mengalami kepadatan di jam-jam pulang kerja, Kamis, (4/3/2021).

Kepadatan arus lalu lintas tersebut lantaran ulah ‘pak ogah’ yang tiba-tiba memotong arus lalu lintas untuk menyebrangkan para pengendara ke Jalan Saudara.

Diketahui, mereka (pak ogah) lebih mendahulukan pengendara yang memberi imbalan ketimbang pengendara lainnya.

Salah seorang pengguna jalan, Akbar, 27, mengatakan bahwa kemacetan ini hampir setiap hari terjadi, mulai dari depan kampus UISU hingga persimpangan Jalan Saudara Medan.

“Dari mulai kampus pertanian UISU bang, sampai simpang Jalan ini (Jalan Saudara) macatnya,” katanya.

Sementara itu, Lastri, 47, yang kerap melintas di kawasan tersebut mengaku sangat terganggu dengan keberadaan pak ogah, pasalnya jika mereka tak di beri imbalan, mereka akan marah.

“Lebih mengganggu ketimbang membantu (keberadaan pak ogah), mereka lebih mengutamakan pengendara yang memberi uang. Kalau gak dikasih, kadang mereka marah,” keluhnya kepada wartawan.

Dengan beberapa adanya keluhan tersebut, para pengendara berharap pihak terkait segera melakukan penertiban.

“Mengganggu pasti, maunya ditertibkan, semakin hari semakin banyak pak ogah ini,” pungkas Lastri.

Polisi cepek atau pak ogah merupakan orang-orang yang berusaha ‘mengatur’ lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan. (mustivan mahardhika)