Sebanyak 13 daerah di Sumatera Utara (Sumut) masuk dalam kategori daerah dengan risiko tinggi bencana. Sedangkan 20 daerah lainnya berisiko sedang.
Sebanyak 13 daerah di Sumatera Utara (Sumut) masuk dalam kategori daerah dengan risiko tinggi bencana. Sedangkan 20 daerah lainnya berisiko sedang.

MEDAN, kaldera.id- Sebanyak 13 daerah di Sumatera Utara (Sumut) masuk dalam kategori daerah dengan risiko tinggi bencana. Sedangkan 20 daerah lainnya berisiko sedang.

Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), ke 13 daerah itu yakni Gunung Sitoli, Mandailing Natal, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Asahan, Sibolga, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Padanglawas.

“Untuk itu, sama-sama kita siapkan alat peralatan, terkhusus kepada kebutuhan risiko di wilayah masing- masing,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat Apel kesiapan penanggulangan bencana dan gelar peralatan bencana Provinsi Sumut, di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Senin (13/9/2021).

Edy mengatakan, pelaksanaan apel gabungan ini bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadi bencana di Sumut.

Edy mengaku, alat-alat yang dimiliki Pemprov Sumut dalam mengantisipasi terjadinya bencana memang belum maksimal. Namun, kata Edy dengan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah akan memberikan penanggulangan bencana yang baik.

“Masih kurang, namun kerjasama antara pemerintah dan non pemerintah serta masyarakat akan lebih maksimal,” sebutnya.

Edy mengatakan, kondisi cuaca ekstrim di sebagian wilayah di Sumut menuntut masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi.

“Ini semua untuk keselamatan rakyat, keselamatan jiwa. Untuk itu, di cuaca seperti ini, waspadai. Hindari tempat-tempat yang mungkin terjadi. Untuk itu bersama-sama dengan aparat bekerjasama sehingga tidak timbul korban,” jelas Mantan Pangkostrad itu.

“Bersama- sama kita sepakat untuk menjaga rakyat kita, menjaga aset kita dari bencana yang akan menggangu pembangunan kita,” pungkasnya. (finta rahyuni)