Self-talk atau bicara pada diri sendiri merupakan salah satu cara yang sehat dalam membangun motivasi, menenangkan saraf, dan menganalisis situasi yang rumit.
Self-talk atau bicara pada diri sendiri merupakan salah satu cara yang sehat dalam membangun motivasi, menenangkan saraf, dan menganalisis situasi yang rumit.

Medan, kaldera.id – Self-talk atau bicara pada diri sendiri merupakan salah satu cara yang sehat dalam membangun motivasi, menenangkan saraf, dan menganalisis situasi yang rumit.

Seorang psikolog, Grace Tworek mengatakan, self-talk adalah cara yang sangat berguna untuk memeriksa diri dan mengatur pikiran maupun perasaan.

Praktik ini juga dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai self-talk, dialog batin (inner dialogue) atau berbicara dalam hati (inner speech/monologue).

“Ada begitu banyak istilah untuk self-talk karena itu benar-benar normal,” kata Tworek.

Jadi, ketahuilah bahwa tidak apa-apa untuk duduk dan memproses berbagai hal melalui percakapan internal.

Sebab, meluangkan waktu untuk berbicara sendiri dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan harga diri, serta meningkatkan produktivitas.

“Ini bisa menjadi pembicaraan yang kita butuhkan pada saat kita paling membutuhkannya,” ujarnya.

Adapun self-talk memiliki berbagai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan mental, dan berperan dalam membangun motivasi.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah lima manfaat potensial dari self-talk dengan contoh dalam membuka percakapan.

1. Berpikir kritis
Percakapan self-talk situasional: “Bagaimana hari ini bisa dijadwalkan untuk menyelesaikan daftar tugas-tugas?”

Jenis self-talk ini dapat membantu kita memecahkan situasi dan mengatur pikiran kita.

Tworek menjelaskannya, sebagai pemecahan masalah internal atau cara untuk membuat rencana dan tetap berpegang pada tugas untuk bergerak maju.

2. Meningkatkan fokus
Percakapan self-talk situasional: “Awasi binatang di jalan ini.”

Berbicara pada diri sendiri juga dapat melibatkan lebih banyak area otak yang memungkinkan kita untuk lebih memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita.

“Membicarakan diri sendiri dapat menjadi alat yang ampuh dalam situasi yang membutuhkan lebih banyak konsentrasi,” ungkap Tworek.

3. Mengurangi stres
Percakapan self-talk situasional: “Ambil napas dalam-dalam. Ini akan baik-baik saja.”

Berbicara dalam hati dapat digunakan untuk mengatur emosi kita ketika hari menjadi sulit dan tidak terduga.

Percakapan di kepala juga bisa menenangkan dan membantu kita menyatukan semuanya.

“Ini tentang mengatakan pada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja,” kata dia.

4. Membangun motivasi
Percakapan self-talk situasional: “Kita pasti bisa lari jarak jauh. Ayo lakukan!”

Tugas yang sulit bisa terasa menakutkan. Namun, memberi diri sedikit dorongan dapat membangun motivasi dan kepercayaan diri sebelum mengambil tugas yang menantang.

Studi menunjukkan bahwa self-talk dapat membantu atlet meningkatkan kinerja saat berada dalam sebuah kompetisi.

5. Pengingat pribadi
Percakapan self-talk situasional: “Apa yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri di sini?”

Pernah berbaring di tempat tidur dengan pikiran berpacu?

Nah, kita adalah orang terbaik untuk masuk dan menenangkan obrolan di kepala kita.

“Katakan pada diri sendiri bahwa inilah saatnya untuk istirahat atau bangun dan pergi ke ruangan lain selama beberapa menit,” sebut Tworek.

“Beri diri kita izin untuk menjauh dan bersantai sejenak,” ujarnya.

Tips melakukannya secara produktif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari obrolan pribadi dengan diri sendiri, maka kita bisa mencoba kiat-kiat berikut ini:

1. Merujuk diri dengan nama kita sendiri
Menggunakan nama sendiri, alih-alih kata ganti, memungkinkan kita menjaga jarak guna memproses percakapan dengan lebih baik.
“Ini dapat memberi kita sedikit ruang emosional,” kata Tworek.

2. Tetap positif
Tworek mengungkapkan, jika kita berbicara negatif kepada diri sendiri, itu tidak akan benar-benar meningkatkan atau membantu kinerja.

“Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Sebaliknya, cobalah membuat percakapan yang dapat membangkitkan semangat dan produktif,” kata dia.

3. Fokus pada kekuatan diri
Kita pasti tahu apa yang terbaik yang dapat kita lakukan, bukan?

Nah, berfokuslah pada kekuatan pribadi ketika kita berbicara kepada diri sendiri untuk membangun kepercayaan diri dan keberanian dalam pekerjaan apa pun yang menanti.

Meskipun berbicara pada diri sendiri ini bisa sangat bermanfaat, tapi kita juga harus mengetahui kapan hal ini menjadi tanda gangguan dan butuh perhatian lebih lanjut.

Jika self-talk didorong oleh halusinasi, artinya kita berpikir bahwa kita sedang berbicara dengan sumber lain.

Jadi, yang terbaik adalah mencari layanan kesehatan mental. Karena halusinasi ini bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental seperti skizofrenia.

“Self-talk perlu datang dengan kesadaran bahwa kita hanya terlibat percakapan dengan diri sendiri,” ungkap Tworek. (kompas)