Food coma terjadi ketika mengantuk setelah makan, ditambah dengan sedikit pusing. Ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Food coma terjadi ketika mengantuk setelah makan, ditambah dengan sedikit pusing. Ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Medan, kaldera.id – Food coma terjadi ketika mengantuk setelah makan, ditambah dengan sedikit pusing. Ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Menurut Samantha Nazareth, ahli gastroenterologi bersertifikat, mengatakan bahwa ada dua teori tentang penyebab food coma. Pertama, makan makanan tinggi karbohidrat dan gula (seperti nasi putih dan roti putih) menyebabkan gula darah melonjak terutama ketika dimakan dalam jumlah banyak. Tabrakan yang dihasilkan kemudian dapat menyebabkan food coma.

Kedua, adanya “sakelar” yang mengontrol tubuh untuk istirahat dan mencerna. Saat makan dalam porsi besar, sakelar istirahat dan cerna akan menyala dan merangsang saraf vagus untuk mengatur emosi. Dari sudut pandang evolusi, saraf vagus berkomunikasi dengan tubuh bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.

Ada banyak cara untuk mencegah terjadinya food coma, berikut di antaranya.

1. Terapkan jadwal tidur teratur
“Anda tidak ingin makan ketika kurang tidur,” kata Nazareth, terutama saat makan besar. Kurang tidur dapat menyebabkan food coma, jadi pastikan tidur delapan jam.

2. Makan dalam porsi kecil
Karena porsi adalah faktor penyebab food coma, Nazareth merekomendasikan untuk membatasi ukuran makanan untuk mencegah rasa lelah dan pusing setelahnya. Jika tidak yakin berapa banyak yang dianggap terlalu banyak, gunakan aplikasi tentang perkiraan kebutuhan kalori, makronutrien, vitamin, dan mineral harian.

3. Tetap aktif
“Setiap aktivitas meningkatkan kewaspadaan,” katanya. “Ini juga baik untuk pencernaan.” Dia menyarankan berjalan-jalan setelah makan untuk membuat tubuh bergerak lagi.

4. Menyeimbangkan Nutrisi
Tidak perlu menghindari karbohidrat sama sekali, kata Nazareth. Cukup tambahkan beberapa protein, lemak sehat, dan sayuran untuk melengkapi menu harian.

5. Atur waktu makan
Makan malam larut, atau satu jam sebelum tidur, sebenarnya bisa membantu tidur lebih nyenyak, setidaknya di awal malam, menurut sebuah studi di Journal of Nature And Science Of Sleep. Tapi berhati-hatilah karena makan di malam hari juga memiliki kekurangan.

Penelitian lain dalam jurnal BMC Public Health menemukan bahwa makan malam dapat meningkatkan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi dan obesitas. (tempo)