MEDAN, kaldera.id -Universitas Negeri Medan kembali memperoleh pengakuan dari pemerintah karena beberapa tim dosen Unimed berhasil memperoleh dua buah PATEN buah karya dari tim dosen.
Adapun PATEN tersebut pertama dengan judul “Proses dan Komposisi Partikel Termoplastik High Density Poliethylene (HDPE) dengan Nano Fe204 sebagai Bahan Pengisi”, Nomor PATEN : INP000081234, dengan nama dosen : Dr. Erna Frida, Prof. Dr. Eva Marlina Ginting, dan Prof. Dr. Nurdin Bukit
Kemudian PATEN kedua dengan judul, “Metode Kompregnasi Reaktif untuk Meningkatkan Sifat Mekanik Batang Kayu Kelapa Sawit”, Nomor PATEN : IDP000080784, dengan nama dosen : Dr. Nurfajriani, M.Si.
Dua PATEN ini diterima langsung oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes, dan Ketua LPPM Prof. Dr. Baharuddin, M.Pd. di Aula Pertemuan JW. Marriot Hotel, pada Rabu, 13 April 2022. Kedua PATEN yang diterima Unimed tersebut langsung diserahkan oleh Menkumham RI Prof. Yasonna H. Laoly, SH., M.Sc. Ph.D.
Kekayaan Intelektual adalah suatu karya yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang merupakan aset berharga bernilai ekonomi. Pelindungan dan pemanfaatan karya-karya intelektual membutuhkan dukungan dan berbagai pihak, khususnya para pemimpin wilayah dan juga lembaga terkait. Hal ini penting dalam rangka mempertcepat ekonomi pembangunan ekonomi wilayah berbasis kekayaan intelektual.
Kegiatan yang diinisiasi Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI dalam memberikan Sertifikat PATEN kepada Universitas Negeri Medan dan beberapa lembaga yang ada di Sumatera Utara.
Ini Kata Rektor Unimed
Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, setelah menerima PATEN dari Menkumham, menyampaikan rasa syukur dan bangga, karena beberapa dosen telah berhasil memperoleh PATEN dari Kemkumham secara resmi. PATEN ini menjadi pengakuan dari pemerintah dan publik atas karya dan produk yang telah dihasilkan dosen Unimed ini.
Pihaknya berharap bentuk pengakuan publik ini akan menjadi pemicu bagi semua dosen Unimed untuk terus berkarya dan berinovasi, agar bentuk pengakuan dari publik terus dapat meningkat.
Dia bangga dengan label hak ‘PATEN’ tersebut, sebab hak paten “Metode Kompregnasi Reaktif Untuk Meningkatkan Sifat Mekanik Batang Kayu Kelapa Sawit” dan “Proses dan Komposisi Partikel Termoplastik High Density Poliethylene (HDPE) Dengan Nano Fe3O4 Sebagai Bahan Pengisi” ini pertanda pengakuan kualitas juga, dan sudah pasti menguntungkan masyarakat untuk berpacu dalam sistem pengemasan tanpa refrigerasi sehingga dapat mempertahankan kesegaran pada makanan untuk beberapa tahun.
“Begitu juga dengan Metode Kompregnasi Reaktif pada Batang Kayu Kelapa Sawit, pola ini akan membuat kayu lebih kuat dan lebih cepat perlakuannya” tutup Rektor, Syamsul Gultom.
Ketua LPPM Prof. Dr. Baharuddin, juga mengungkapkan rasa bangga karena hasil pendampingan kami LPPM membuahkan hasil, yakni dua tim dosen Unimed hari ini menerima PATEN dari pemerintah. Kami akan terus dorong semua dosen-dosen yang sedang melakukan penelitian dan pengabdian, agar produknya dapat diusulkan untuk memperoleh PATEN dan HAKI.
“Kami LPPM akan terus berupaya agar tahun ini dosen-dosen Unimed berhasil menambah PATEN dan HAKInya.
Perolehan paten ini akan menginduksi UNIMED menjadi kampus yang leading dalam bidang inovasi yang sinergi dengan dunia usaha dan industri untuk kemajuan Indonesia,” katanya.(reza/rel)