Suasana RDP Anggota Komisi II DPRD Medan dengan Kadis Kesehatan Kota Medan, Jumat (27/5/2022)
Suasana RDP Anggota Komisi II DPRD Medan dengan Kadis Kesehatan Kota Medan, Jumat (27/5/2022)

 

MEDAN, kaldera.id – Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari mempertanyakan keseriusan kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufiq Ririansyah dan jajarannya dalam penanganan kasus penderita stunting di Medan.

Pasalnya, saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan masih menggunakan timbangan ikan atau manual untuk menimbang bayi. Padahal, Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia harusnya sudah menggunakan timbangan digital.

“Pemerintah pusat sangat serius menangani stunting, tapi Dinkes Medan masih terkesan santai. Malu aku. Walikota Medan, Boby Nasution keren, tapi kadis kesehatannya tak bisa mengingikutin. Timbangan saja masih manual. Padahal sangat penting guna mengetahui peningkatan berat bayi si anak penderita stunting,” kesal Sudari saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Medan bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan di Ruang Komisi II, Jumat (27/5/2022).

Petugas Posyandu Kota Medan masih menggunakan timbangan ikan saat menimbang bayi
Petugas Posyandu Kota Medan masih menggunakan timbangan ikan saat menimbang bayi

Seharusnya, Taifiq Ririansyah bersama jajarannya harus gencar dan berinovasi untuk percepatan penurunan stunting di Kota Medan. Semua harus dibuktikan dari penanganan berbagai hal yang lebih serius dan maksimal

Dia menambahkan, seluruh personel di OPD itu bekerja keras memberdayakan seluruh lembaga maupun elemen masyarakat guna percepatan penurunan stunting. Begitu juga soal penggunaan anggaran untuk bantuan stunting supaya dijalankan dengan baik.

Menanggapi kritikan Komisi II DPRD Medan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan mengaku kesulitan soal anggaran untuk pengadaan alat timbang bayi.

Ke depan kata Taufiq pihaknya akan memprioritaskan hal itu. “Kami mohon dukungan dan bantuan dari para anggota untuk penanganan stunting,” ujar Taufiq. (reza)