Gubsu, Pemegang Saham Pengendali Bank Sumut, Edy Rahmayadi, berbicara dalam Public Expose IPO PT Bank Sumut, Senin (9/1/2023). (kaldera/kominfo)
Gubsu, Pemegang Saham Pengendali Bank Sumut, Edy Rahmayadi, berbicara dalam Public Expose IPO PT Bank Sumut, Senin (9/1/2023). (kaldera/kominfo)

MEDAN, kaldera.id – PT Bank Sumut mengumumkan menunda penawaran umum saham atau Initial Public Offering (IPO), Selasa (31/1/2023). Aksi korporasi ini membuat spekulasi evaluasi menyeruak. Pasalnya, sinyalemen evaluasi ini pernah disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi, saat Public Expose IPO Bank Sumut pada 9 Januari 2023.

Dilihat dari channel Youtube, Bank Sumut (@BankSumutOfficial) Selasa (31/1/2023),

dalam pidatonya, Edy awalnya menyebut, dia yakin dengan IPO Bank Sumut. Sebab ini menjadi yang pertama di luar Pulau Jawa. Secara geografis, Sumut memang sangat strategis.

“Indonesia ini diapit dua benua. Secara ekonomi, siapa yang menguasai Selat Malaka akan menguasai dunia. Itu menurut ahli dari Jerman, bukan bahasanya Gubernur Sumut. Pintu Selat Malaka itu ada di Batu Bara, Sumatera Utara. Jadi hal yang wajar kalau Bank Sumut ini lebih dari pada bank-bank lain,” bebernya.

Lalu Gubsu melanjutkan, bahwa Bank Sumut harus dibenahi ke dalam, dengan menyinggung BI dan OJK dan direksi.

“Saya tidak tahu yang salah ini BI, OJK atau siapa. Atau direktur-direkturnya ini. Saya minta nanti dievaluasi ini. Saya kalau sudah ngomong begini dievaluasi. Kita benahi dulu ke dalam. Walaupun tidak bisa kita menunda (IPO). Tapi ke dalam harus segera dibenahi. Saya mau profesional,” beber Edy.

Laba Naik 100-100, Edy Singgung Ajudan

Dalam pidatonya, Gubsu Edy kemudian, menyinggung soal laba PT Bank Sumut. “Tadi disampaikan (laba) Rp706 miliar, dari (tahun sebelumnya) Rp600 miliar. Kenapa harus tiap tahun naik 100? Atau dibikin? Ada hal-hal yang harus transparan kita ini. Saya mau transparan.”

“Dan tidak ada main-main. Karena ini perbankan. Ini urusan uang. Uang rakyat Sumatera Utara, yang dikelola oleh orang-orang yang memiliki talenta ekonomi. Saya tak bisa, saya bisanya hanya ngabisin saja. Tapi Anda melakukan ini semua.”

“Saya tidak tahu, saya ngomong ini didengar sampai ke mana. Mau tidak mau itu tadi saya itu datang ke sini Pak Direktur. Karena, bolehlah segera IPO. Tapi ke dalam harus dibenahi. Transparan. Terbuka. Siapa yang melakukan investasi di sini, pastikan dia untung. Untuk itu, transparan. Saya mau pasti,” kata Edy.

Edy juga menegaskan, tidak akan ada yang menganggu Bank Sumut. “Dan tidak ada yang mengganggu Bank Sumut ini. Saya pastikan. Termasuk ajudan saya. Orang gubernur saja tidak ganggu. Kok direktur takut sama ajudan. Terlalu bodoh anda direktur.”

“Dan pastikan itu. Saya tidak tahu apakah yang lemah inspektorat atau ajudan terlalu pintar. Hentikan itu semua, profesional lah kita. Pasti kita bisa. Kalau jujur-jujur saja kita ini, baik-baik saja, profesional kita lakukan, pasti Tuhan YME melindungi kita. Mari kita bergandengan tangan, kita besarkan Bank Sumut ini. Dengan Bank Sumut besar, akan memberikan kemudahan, kesejahteraan pada masyarakat Sumatera Utara yang kita cintai ini,” papar Edy.(reza s/f rozi/red)