MEDAN, kaldera.id – Saat PT Bank Sumut mengumumkan menunda Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di hari yang sama, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjalin kerjasama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam pengelolaan bank daerah, Selasa (31/1/2023).
Diketahui, Jawa Barat memiliki Bank BJB yang sudah melantai di BEI. Bank Sumut ingin menyusul BJB pada 7 Februari 2023. Bank Sumut sudah melakukan public expose IPO dan akan melepas 2,9 miliar lembar saham. Tapi kemudian rencana itu ditunda.
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (1/2/2023), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyepakati kerja sama terkait pengelolaan bank daerah. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bank daerah kedua provinsi ini.
Bank Jawa Barat (BJB) merupakan bank daerah terbaik di Indonesia dalam ajang FX Award 2022. Edy Rahmayadi berharap Bank Sumut bisa belajar banyak dari kesuksesan BJB yang kompetitif.
“Bank Sumut akan belajar dari Sistem perbankan Bank Jabar yang sama kita tahu merupakan bank daerah terbaik di Indonesia, agar bank kita bisa meniru kesuksesan Bank Jabar,” kata Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (31/1/2023) malam.
Bank Sumut terus meningkatkan kualitas dalam beberapa tahun terakhir, termasuk turun ke bursa saham di Februari 2023. Upaya-upaya yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan sehingga Bank Sumut bisa meningkatkan kontribusinya untuk pembangunan Sumut.
“Bank Sumut terus berupaya memberikan yang terbaik, terus meningkatkan kualitas sehingga meningkatkan kontribusinya untuk pembangunan Sumatera Utara,” kata Edy Rahmayadi didampingi Kadis Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan laba bersih BJB pada tahun 2022 meningkat 20%. Dengan peningkatan laba bersih tersebut, BJB membagikan dividen sekitar Rp1 triliun ke pemegang saham dan pemerintah.
“Kita diminta Pak Edy Rahmayadi untuk sharing untuk menjadi perbankan daerah yang kompetitif, BJB tumbuh 20% dan masih dividen Rp1 triliun per tahun ke pemerintah dan pemegang saham,” kata Ridwan Kamil.
Kedatangan Ridwan Kamil ke Sumut juga bertujuan mengembangkan program Bank BJB untuk kaum duafa, kredit tanpa agunan dan tanpa bunga. Kemudian membantu pesantren-pesantren membangun kemandirian perekonomian lewat bisnis.
“Program BJB itu untuk melawan rentenir dan sekarang hadir di Sumatera Utara, kita juga akan melakukan kerja sama untuk kemandirian perekonomian bagi pesantren-pesantren di Sumatera Utara, Jabar setahun sudah bisa menghadirkan 1.000 bisnis di pesantren dan 5 tahun hampir 5.000, kita juga ingin pesantren di sini seperti itu,” kata Ridwan Kamil.(efri surbakti/red)