Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Kamis, 04 Des 2025
Mentan Pastikan Stok Beras Sumut Aman, Siapkan 3 Kali Lipat dari Kebutuhan
Kondisi Pengungsi Aceh Tamiang di SMAN Patra Nusa, Bantuan Belum Datang dan Kelaparan
Pemprov Sumut Tegaskan Penyaluran Bantuan Melalui Udara Sesuai SOP
Rico Waas Tinjau Pembersihan Masjid Jami’ Tanjung Mulia dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Gubernur Sumut  Bertemu Menteri ESDM, Jaringan Listrik Pulih
Kasus ISPA hingga Diare Melonjak Pascabanjir, DPRD Medan Minta Dinkes Jemput Bola
Rapat Dengan Gubernur Bobby Nasution, Pertamina Tambah SPBU Beroperasi 24 Jam di Sumut
Pemko Medan Tegaskan Dana Bank Dunia Rp1,5 Triliun Tetap Digunakan, Pembebasan Lahan Sedang Berjalan
Bobby Nasution Rapat Darurat Bersama Menteri ESDM, Bahlil: Jumat Listrik Normal Kembali
Bobby Nasution Terobos Daerah Banjir dan Longsor Parah di Tapteng, Salurkan Bantuan Logistik, Air Bersih dan Internet
Mentan Pastikan Stok Beras Sumut Aman, Siapkan 3 Kali Lipat dari Kebutuhan
Kondisi Pengungsi Aceh Tamiang di SMAN Patra Nusa, Bantuan Belum Datang dan Kelaparan
Pemprov Sumut Tegaskan Penyaluran Bantuan Melalui Udara Sesuai SOP
Rico Waas Tinjau Pembersihan Masjid Jami’ Tanjung Mulia dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Gubernur Sumut  Bertemu Menteri ESDM, Jaringan Listrik Pulih
Kasus ISPA hingga Diare Melonjak Pascabanjir, DPRD Medan Minta Dinkes Jemput Bola
Rapat Dengan Gubernur Bobby Nasution, Pertamina Tambah SPBU Beroperasi 24 Jam di Sumut
Pemko Medan Tegaskan Dana Bank Dunia Rp1,5 Triliun Tetap Digunakan, Pembebasan Lahan Sedang Berjalan
Bobby Nasution Rapat Darurat Bersama Menteri ESDM, Bahlil: Jumat Listrik Normal Kembali
Bobby Nasution Terobos Daerah Banjir dan Longsor Parah di Tapteng, Salurkan Bantuan Logistik, Air Bersih dan Internet
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 249
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Para Pengurus KNPI Sumut
Baca Juga
KNPI Sumut Desak Kapolri Usut Dalang Penganiayaan Haris Pertama
21 Feb 2022

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Pemain Napoli merayakan gol F Ruiz ke gawang Lazio dalan lanjutan Liga Italia di Stadion Olimpico, Roma, Senin dini hari (28/2/2022). Tambahan tiga poin membuat Napoli menggeser Milan di puncak klasemen sementara. Foto:IST
Baca Juga
Menang dari Lazio, Napoli Geser Milan di Puncak Klasemen Sementara
28 Feb 2022

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
10 Hari Amblas, Lubang di Depan Pos Polisi Sukaramai Diperbaiki
STFJ Minta Pemburu Orangutan Sumatera Dihukum Berat
Kunker Ke Langkat, BP-JHC Diharapkan Tingkatkan Pelayanan RSUD Tanjung Pura
Kemendikbud : Muryanto Amin Tetap Dilantik
Belum Ada Surat Pembatalan Pergantian Direksi PD Pasar dari PTUN
Sinabung Erupsi Senin Pagi, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter dari Puncak

Pos Terkait

Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman mendatangi kediaman warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 varian omicron di Jalan Air Bersih Lingkungan 4, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Senin (7/2/2022).
3 tahun  lalu
Kunjungi Warga Terpapar Omicron, Aulia Ingatkan Jangan Panik
Adlin Umar Tambunan
4 tahun  lalu
Fakta Menarik Adlin Tambunan, Wabup Sergai yang Baru Dilantik
Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
5 tahun  lalu
Pemko Medan Siapkan Beras 1.000 Ton?
Sudari
2 tahun  lalu
Operator Sekolah Swasta Terima Tunjangan Fungsional Tahun Depan
Kapolres Lab Batu AKBP Anhar Arlia Rangkuti (kiri) ditunjuk menjadi Kapolres Blitar.
2 tahun  lalu
Wakapoldasu Diganti, Enam Kapolres Punya Pejabat Baru Termasuk Polres Labusel
Kabag Humas Setdako Medan, Arrahman Pane. (FOTO: ANALISADAILY)
5 tahun  lalu
Medan Jadi Tanggap Darurat

Trending

01.
6 hari  lalu
Dirjen PRL Kunjungi Desa Pengudang, Wujudkan Penguatan Konservasi Pesisir dan Ekonomi Masyarakat
02.
1 hari  lalu
POGI Sumut Gerak Cepat Tanggap Situasi Bencana
03.
4 hari  lalu
BBM Langka, Antrean Panjang Terjadi di Sejumlah SPBU Medan
04.
2 hari  lalu
Pemerintah Diminta Fokus Ketersediaan Air Bersih, Listrik dan BBM Pasca Banjir
05.
2 hari  lalu
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Lokasi Pengungsian Tapteng

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Pemko Medan Tegaskan Dana Bank Dunia Rp1,5 Triliun Tetap Digunakan, Pembebasan Lahan Sedang Berjalan
Bobby Nasution Rapat Darurat Bersama Menteri ESDM, Bahlil: Jumat Listrik Normal Kembali
Kondisi Pengungsi Aceh Tamiang di SMAN Patra Nusa, Bantuan Belum Datang dan Kelaparan
Rapat Dengan Gubernur Bobby Nasution, Pertamina Tambah SPBU Beroperasi 24 Jam di Sumut
Bobby Nasution Terobos Daerah Banjir dan Longsor Parah di Tapteng, Salurkan Bantuan Logistik, Air Bersih dan Internet
Home Trending Cari Bagikan Lainnya